Fungsi Manajemen menurut George R. Terry dan aplikasinya dalam Manajemen Pendidikan.
G.R. Terry (Principles of management)
menyatakan bahwa fungsi-fungsi fundamental manajemen meliputi hal-hal sebagai
berikut:
- Planning (Perencanaan)
- Organizing (Pengorganisasian)
- Actuating (Menggerakkan)
- Controlling (Mengawasi)..2
a) Planning (Perencanaan)
perencanaan adalah menentukan tujuan-tujuan
yang hendak dicapai selama suatu masa yang akan datang dan apa yang harus
diperbuat agar dapat mencapai tujuan-tujuan itu..2
Harold Koonts and Cyril O’Donnel, “Perencanaan
adalah fungsi seorang manajer yang berhubungan dengan memilih tujuan-tujuan,
kebijaksanaan-kebijaksanaan, prosedur-prosedur, dan program-program dari
alternatif yang ada.
Jadi masalah perencanaan adalah masalah
“memilih” yang terbaik dari beberapa alternatif yang ada..2
Perencanaan harus mampu menyesuaikan diri
terhadap kebutuhan-kebutuhan, memprediksi apa yang mungkin akan terjadi dimasa
yang akan datang sesuai prakiraan atau analisis yang dilakukan yang dapat
dipertanggungjawabkan dan menjadi penjelas dari tahap-tahap yang dikehendaki
dengan melibatkan sumber daya pendidikan dalam pembuaan keputusan.
Banghart dan Trull menjelaskan bahwa
perencanaan dalam institusi pendidikan merupakan kegiatan penyeleksi kebutuhan
dana, memilih dan melatih tenaga dan menilai performance (unjuk kerja)
organisasi untuk memenuhi tujuan-tujuan yang telah ditentukan. Dengan demikian
perencanaan adalah proses menentukan sasaran, alat, tuntutan-tuntutan,
taksiran, pos-pos tujuan, pedoman dan kesepakatan (comitment) yang
menghasilkan program pendidikan yang terus berkembang..2
b) Organizing (Pengorganisasian)
Terry menjelaskan bahwa pengorganisasian
merupakan kegiatan dasar manajemen. Pengorganisasian dilakukan untuk menghimpun
dan menyusun semua sumber yang disyaratkan dalam rencana, terutama sumber daya
manusia.sedemikian rupa sehingga kegiatan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan
dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif. Dengan pengorganisasian,
orang-orang dapat disatukan dalam satu kelompok atau lebih untuk melakukan
berbagai tugas. Tujuan pengorganisasian adalah membantu orang-orang untuk
bekerjasama secara efektif dalam wadah organisasi atau lembaga..2
Pengaplikasian organisasi ke ranah pendidikan
karena adanya hubungan antara keduanya. Dalam organisasi sekolah (pendidikan)
yang besar, hubungan-hubungan itu secara garis besar mencakup aspek sasaran,
fungsi atau perangkat tugas, tanggung jawab, wewenang, dan akuntabilitasnya.
Misalnya seperti adanya hubungan garis
(vertikal), hubungan staff, hubungan konsultatif, hubungan koordinatif..2
c) Actuating (Menggerakkan)
Actuating diartikan sebagai penggerakan adalah manajemen
untuk membuat orang lain suka dan dapat bekerja secara ikhlas serta bergairah
untuk bekerjasama dalam rangka untuk mencapai tujuan organisasi sesuai dengan
rencana dan pengorganisasian.
G.R Terry mengatakan bahwa penggerakan
merupakan kegiatan yang berkaitan erat dengan manusia dan merupakan masalah
yang sangat kompleks serta yang paling sulit dilakukan dari semua fungsi manajemen.
Tingkah laku pimpinan yang menggerakkan
organisasi secara efektif adalah melakukan peran aktif dalam kegiatan
pengembangan staf, memperbaiki unjuk kerja, melakukan kepemimpinan pengajaran
langsung, meyakinkan bahwa unjuk kerja para pengajar di kelas harus di evaluasi
dan guru adalah merupakan model tokoh yang efektif.
Dalam institusi sekolah, semua ini dapat
dilihat dari kwalitas manajemen sekolah dan manajemen instruksional, sehingga
pelayanan belajar dan evaluasi kemajuan belajar dapat dilaksanakan memenuhi
standar kwalitas yang kompetitif..2
d) Controlling (Mengawasi).
Yaitu mengukur pelaksanaan dengan
tujuan-tujuan, menentukan sebab-sebab penyimpangan-penyimpangan dan mengambil
tindakan-tindakan korektif dimana perlu..2
Suatu hal yang sangat penting dalam
pengelolaan pendidikan, baik yang dikelola oleh pemerintah maupun swasta adalah
bagaimana manajemennya dilaksanakan secara berkwalitas.
Pengawasan dilingkungan pendidikan sering juga
diartikan sebagai evaluasi ada juga yang menyebut dengan istilah supervisi.
Baik pengawasan, evaluasi maupun supervisi
memeiliki arti yang sama, yaitu menilai hasil kerja. Pelaksanaan pengawasan
dilakukan oleh pihak-pihak yang kedudukannya lebih senior dari yang
melaksanakan pekerjaan atau tugas.
Demikian di lingkungan pendidikan dikenal
petugas-petugas pengawas pendidikan. Dari pengawas tingkat kelkolah Taman
Kanak-kanak sampai skolah menengah atas. Mereka adalah pejabat-pejabat fungsional
yang bertugas untuk melaksanakan pengawasan di lingkungan sekolah.
ADS HERE !!!