Pengertian Pesaing
Pesaing
adalah perusahaan yang menghasilkan atau
menjual barang dan jasa yang sama atau mirip dengan produk yang ditawarkan.
Dalam
dunia persaingan, tugas utama pengusaha adalah menggaet pelanggan sebanyak
mungkin, baik pelanggan baru maupun pelanggan lama, dan juga bagaimana cara
mematikan laju perkembangan pesaing. Dengan demikian, dalam menjalankan
strategi perusahaan yang kompetitif, seorang pengusaha diharapkan untuk terus
menerus mengetahui dan memantau setiap gerak-gerik pesaing.
Hal-hal yang perlu
diketahui dari pesaing dan terus-menerus kita pantau adalah produk pesaing,
baik mutu kemasan, label, atau lainnya. Kita bandingkan kelebihan produk yang
dimiliki pesaing berikut kelemahan yang dimilikinya dengan produk kita. Di
samping itu, pengusaha juga harus mampu menangkap peluang yang ada di pasar
sebelum ditangkap pesaing. Seorang pengusaha diharapkan mampu menciptakan peluang-peluang
baru. Namun, pengusaha juga harus waspada terhadap setiap ancaman yang ada
sekarang dan di masa yang akan datang. Ancaman yang dilakukan pesaing dapat
secara langsung menyerang kita atau secara pelan-pelan (bergerilya).
Hal-hal yang perlu diketahui
dari pesaing adalah tentang:
1.
kelengkapan, mutu, desain dan bentuk produk;
2.
harga yang ditawarkan;
3.
saluran distribusi atau lokasi cabang yang dimiliki;
4.
promosi yang dijalankan;
5.
rencana kegiatan pesaing ke depan.
Untuk memantau kegiatan
pemasaran pesaing terdapat istilah analisis pesaing. Kegiatan ini meliputi:
a. Mengidentifikasikan pesaing;
b. Menentukan sasaran pesaing;
c. Identifikasi strategi pesaing;
d. Analisis kekuatan dan kelemahan pesaing;
e. Identifikasi reaksi pesaing; dan
f.
Strategi menghadapi
pesaing.
Dari kegiatan ini akan
dapat diketahui:
a)
Siapa pesaing kita;
b)
Apa sasaran yang ingin
mereka capai;
c)
Bagaimana strategi yang
mereka lakukan;
d)
Apa dan di mana
kekuatan dan kelemahan pesaing;
e)
Bagaimana pola reaksi
mereka;
f)
Siapa-siapa saja yang
perlu diserang lebih dahulu;
g)
Bagaimana cara
menyerangnya;
h)
Pesaing mana yang harus
dihindari lebih dulu.
Dengan kata lain,
analisis pesaing berfungsi untuk membuat peta persaingan yang ada sekarang dan
di masa yang akan datang. Untuk lebih jelasnya, gambaran mengenai proses
analisis pesaing dapat dilihat dalam skema berikut ini.
Skema Proses Analisis
Pesaing
B. Identifikasi
dan Sasaran Pesaing
1)
Identifikasi
Pesaing
Untuk mengetahui jumlah
dan jenis pesaing Beserta kekuatan dan kelemahan yang mereka miliki, perusahaan
perlu membuat peta persaingan yang lengkap. Pembuatan peta persaingan yang
digunakan untuk melakukan analisis pesaing memerlukan langkah-langkah yang
tepat. Langkah-langkah ini perlu dilakukan agar analisis pesaing tepat sasaran
dan tidak salah arah. Langkah yang pertama yang perlu dilakukan perusahaan
adalah dengan Identifikasi seluruh pesaing yang ada. Langkah ini perlu
dilakukan agar kita mengetahui secara utuh kondisi pesaing kita. Dengan
demikian, memudahkan kita untuk menetapkan langkah selanjutnya.
Identifikasi pesaing
meliputi hal-hal berikut:
·
Jenis
Produk yang ditawarkan
·
Melihat
besarnya pasar yang dikuasai
·
Identifikasi
peluang dan ancaman
·
Identifikai
keunggulan dan kelemahan
2)
Menemukan
sasaran pesaing
Setelah kita mengetahui pesaing dan market share yang telah dikuasai, kita
perlu mengetahui sasaran dari pesaing dan siapa yang menjadi target mereka
selanjutnya. Sasaran pesaing antara lain memaksimalkan laba, memperbesar market
share, meningkatkan mutu produk, atau mungkin juga mematikan atau menghambat
pesaing lainnya.
Jika sasarannya untuk memperbesar pasar, kita perlu mengetahui apakah
pertumbuhan market share yang dimiliki cukup besar. Biasanya meningkatkan
market share dapat dilakukan dengan promosi yang cukup gencar dengan diimbangi
pembukaan cabang baru yang gencar pula. Peningkatan market share juga dapat
dilakukan dengan cara penurunan harga, mengingat mereka memiliki biaya
operasional yang relatif lebih rendah. Hal yang juga perlu diselidiki adalah
bahwa peningkatan market share dapat pula dilakukan dengan cara
mengambil market share pesaing lainnya.
Berdasarkan produk yang ditawarkan pesaing dapat dibedakan menjadi
dua, yaitu:
· Pesaing dekat: perusahaan yang sama atau memiliki produk yang
sejenis.
· Pesaing jauh: perusahaan yang memiliki produk yang mirip.
C. Analisis
kekuatan dan kelemaham pesaing
Sama seperti halnya dengan perang militer, serangan terhadap musuh dapat
dilakukan setelah kita mengetahui seberapa kekuatan amunisi kita dan kelemahan
amunisi lawan. Di samping itu, juga harus dilakukan pada waktu yang tepat.
Demikian pula halnya dalam dunia bisnis, sebelum melakukan serangan terhadap
pesaing, terlebih dahulu perusahaan harus mengetahui kelemahan dan kekuatan
yang dimiliki oleh pesaing. Kekuatan yang dimiliki pesaing harus
dipertimbangkan mengingat mereka dapat pula memanfaatkan kekuatan untuk
melakukan serangan balik. Sementara itu, mengetahui kelemahan pesaing
memudahkan perusahaan untuk melakukan serangan balik.
Identifikasi kekuatan dan kelemaham pesaing dapat dilakukan melalui
tahap-tahap berikut:
a)
Mencari
dan mengumpulkan data tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan sasaran,
strategi dan kinerja pesaing.
b)
Mencari
tahu kekuatan dan kelemahan pesaing dalam hal keuangan, sumber daya manusia,
teknologi dan lobi pasar.
c)
Mengetahui
market share yang dikuasai pesaing
dan tindakan pesaing terhadap pelanggan.
Perusahaan yang memiliki
produk yang lengkap dan memiliki kelebihan tertentu akan lebih unggul
dibandingkan perusahaan kita, paling tidak untuk sementara waktu. Hal itu
memudahkan kita untuk menutupi kelemahan yang kita miliki.
Pelayanan yang diberikan
kepada pelanggan sangat dipengaruhi oleh teknologi yang dimiliki oleh sebuah
perusahaan. Teknologi yang dimiliki tersebut menyebabkan pihak pesaing menjadi
unggul apabila kita tidak menyainginya. Teknologi akan mempercepat proses
transaksi yang diberikan. Di samping kecepatan, teknologi juga memberikan
keakuratan sehingga setiap kesalahan dapat diminimalkan. SDM yang dimiliki
pesaing pun perlu dipertimbangkan. SDM yang berkualitas akan berpengaruh
terhadap pelayanan yang diberikan karena ia akan dapat memberikan kecepatan,
ketepatan, dan keakuratan pelayanan. Namun, jika SDM yang dimiliki tidak
berkualitas, yang terjadi adalah sebaliknya.
D. Reaksi
dan strategi menghadapi pesaing
a)
Identifikasi
reaksi pesaing
Setiap tindakan atau
serangan yang kita lakukan, baik secara langsung ataupun tidak langsung akan
menjadi perhatian pesaing. serangan yang kita lakukan akan menimbulkan reaksi
dari pesaing-pesaing kita. Tindakan pesaing terhadap serangan yang kita lakukan
ditanggapi secara beragam oleh pesaing, mulai langsung membalas, diam, berusaha
mempelajari terlebih dahulu, baru melakukan serangan balasan. Perusahaan yang
kuat biasanya langsung menyerang balik. Oleh karena itu, kita juga harus
mempertimbangkan reaksi pesaing terhadap tindakan yang kita lakukan. jangan
sampai serangan balik malah menjadi bumerang bagi strategi kita. Sebagai
contoh, beberapa reaksi pesaing terhadap serangan yang dilakukan adalah sebagai
berikut:
1. Apabila kita menurunkan harga, akan diikuti pesaing dengan menurunkan harga
pula, bahkan mungkin lebih rendah dari pada yang kita lakukan.
2. Apabila kita memberikan hadiah (berupa undian atau Langsung) akan dibalas
pula dengan pemberian hadiah yang lebih baik.
b)
Strategi
menghadapi pesaing
Strategi menghadapi pesaing dapat dilakukan dengan cara melemahkan
dan menghancurkan pesaing dengan memasang strategi yang kompetitif. Untuk itu,
perusahaan perlu mengetahui terlebih dahulu posisi dan kondisi perusahaan.
Tujuannya adalah agar mengetahui siapa pesaing-pesaingnya dan dapat menerapkan
strategi yang tepat.
Strategi untuk menghadapi pesaing dapat dilakukan untuk
posisi-posisi berikut:
·
Strategi
memimpin pasar
Pemimpin
pasar meliputi berbagai hal seperti menciptakan produk baru, memberikan
promosi, meningkatkan kualitas produk yang sudah ada dan hal-hal yang lain yang
belum dilakukan oleh pesaing.
·
Strategi
penantang pasar
Penantang
pasar merupakan penantang pemimpin pasar. Bukan tidak mungkin posisi pasar yang
dipegang oleh pemimpin pasar akan diambil oleh penantang pasar. Dalam melakukan
strateginya, penantang pasar sering mendahului penantang pasar. Tujuan utama
dari penantang pasar adalah meningkatkan market
share
·
Strategi
pengikut pasar
Pengikut
pasar adalah pesaing yang hanya mengikuti kegiatan pemimpin dan penantang
pasar. Tujuan utama yang dijalankan oleh pengikut pasar adalah dengan
spesialisasi.
·
Strategi
relung pasar
Relung
pasar adalah pemain yang memiliki lingkungan tersendiri tanpa dipengaruhi oleh
pesaing lainnya. Posisi ini memiliki celah tersendiri di dalam pasar. Terkadang
posisi ini tidak pernah diperdulikan oleh pemimpin pasar atau penantang pasar.
Oleh karena itu, untuk
melawan pesaing, kita perlu memprioritaskan mana yang akan kita serang lebih
dahulu dan mana yang berikutnya. penyerangan hendaknya dilakukan secara
hati-hati, baik itu serangan secara langsung, bertubi-tubi, ataupun secara
bergerilya. Penyerangan langsung mungkin dilakukan terhadap pesaing yang lemah.
Kita juga harus pandai
melakukan penyerangan untuk menghindari pesaing yang kita anggap kuat sementara
waktu. Karena pesaing yang kuat akan segera membalas jika diserang. Oleh karena
itu, kita harus mengukur kekuatan kita sebelum melakukan penyerangan serta
mengukur kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh pesaing.
Selain harus melakukan
penyerangan terhadap pesaing, kita harus mempu mengenali berbagai unsur dasar
untuk mencapai keunggulan bersaing, yaitu sebagai berikut :
1.
Harga atau nilai.
2.
Menyenangkan konsumen.
3.
Pengalaman konsumen.
4.
Atribut produk yang dapat dicatat.
5.
Keistimewaan layanan yang unik.
DAFTAR PUSTAKA
Basrowi.
2011. Kewirausahaan Untuk Perguruan Tinggi. Bogor : Ghalia Indonesia.
Daryanto. 2012. Pendidikan Kewirausahaan. Yogyakarta:
Gava Media.
http://gioakram13.blogspot.com/2013/04/analisis-pesaing.html#ixzz3Wsv8kOLO