Prinsip dalam pengorganisasi diantaranya:
1.
Kebermaknaan
berarti memberi gambaran bahwa pengorganisasian itu memiliki daya guna dan
hasil guna yang tinggi terhadap pelaksanaan kegiatan yang ditetapkan dalam
rencana dan terhadap pencapaian tujuan yang telah ditentukan.
2.
Keluwesan
Yaitu memberi
peluang untuk untuk terjadinya perubahan,seperti pengembangan atau modifikasi
dalam organisasi pada saat kegiatan sedang berlangsung. Perubahan itu mungkin
terjadi sebagai akibat dan adanya perubahan dan tuntutan masalah dan kebutuhan
baru yang datang dari dalam dan luar
organisasian pada saat pelaksanaan kegiatan.
3.
Kedinamisan
menjadi acuan bagi setiap orang dalam organisasi untuk mengembangkan
kreatifitas dalam melaksanakan tugas kerjaan, dalam melakukan dan menjalinn
hubungan resmi dan dan hubungan tidak resmi juga kedinamisan terhadap gejala
perubahan yang terdapat dalam lingkungan..4
Menurut Terry, kedinamisan menjadi tuntutan pengorganisasian. Tuntutan itu
didasarkan atas perspektif perkembangan organisasi, perubahan sikap, kemampuan
dan kepentingan orang-orang dalam organisasi, serta perubahan di bidang
ekonomi, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat mempengaruhi
organisasi. Singkatnya, ketiga prinsip diatas yaitu kebermaknaan, keluwesan,
dan kedinamisan, saling berkaitan dan saling menguatkan antara satu dengan yang
lainnya..4
Prinsip-prinsip struktur pengorganisasian
menurut Stoner dibangun oleh lima unsur diantaranya:
1. Spesialisasi aktivitas mengacu pada
spesifikasi tugas perorangan dan kelompok diseluruh organisasi atau penmbagian
kerja dan pnyatuan tugas tersebut ke dalam unit kerja..4
Contoh: mengkelompokkan tugas di dalam kanto
sekolahan yang didalamnya mencakup bagian-bagian sendiri dan mempunyai tugas
masing-masing.
2. Standarisasi aktivitas merupakan prosedur yang
diperlukan organisasi untuk menjamin kelayakgunaan aktivitas. Menstandarisasi
berarti menjadikan seragam dan konsisten pekerjaan yang harus dilakukan
bawahan, biasanya, dengan menggunakan peraturan, uraian jabatan, dan program
seleksi, orientasi kerja dan ketrampilan kerja.
Contoh: didalam pendidikan yang sekiranya
bagian yang memiliki tugas berat maka bisa di pisah kepada bagian tersendiri.
3. Koordinasi ativitas prosedur yang memadukan
fungsi-fungsi dalam organisasi. Stoner juga berpendapat bahwa mekanisme
standarisasi memudahkan pengkoordinasian aktivitas khususnya untuk organisasi
yang tidak kompleks.
4. Sentralisasi dan desentralisasi pengambilan
keputusan mengacu pada lokasi kekuasaan pengambilan keputusan. Sentralisasi
adalah proses konsentrasi pengambilan keputusan ditingkat atas. Desentralisasi
diperlukan apabila organisasi tidak dapat mewadahi masalah-masalah yang timbul
dan menyalur keatas.
5. Ukuran unit kerja, mengacu pada jumlah pegawai
dalam suatu kelompok kerja..4
ADS HERE !!!