A. Kriteria Pemilihan Media
Kriteria pemilihan media harus dikembangkan
sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, kondisi dan keterbatasan yang ada
dengan mengingat kemampuan dan sifat-sifat khasnya (karakteristik) media yang
bersangkutan.
Profesor Ely mengatakan bahwa pemilihan media
seyogyanya tidak terlepas dari konteksnya bahwa media merupakan komponen dan
sistem intruksional secara keseluruhan. Karena itu, meskipun tujuan dan isinya
sudah hiketahui, faktor-faktor lain seperti karakteristik siswa, strategi
belajar mengajar, organisasi kelompok belajar, alokasi waktu dan sumber, serta
prosedur penilaiannya juga perlu dipertimbangkan. Sebagai pendekatan praktis,
beliau menyarankannya untuk mempertimbangkan media apa saja yang ada, berapa
harganya, berapa lama diperlukan untuk mendapatkannya, dan format apa yang
memenuhi selera pemakai (misal siswa dan guru).
Dalam hubungan ini Dick dan Carey menyebutkan
bahwa disamping kesesuaian dengan tujuan perilaku belajarnya, setidaknya masih
ada empat faktor lagi yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan media. Pertama
adalah ketersediaan sumber setempat. Artinya, bila media yang bersangkutan
tidak terdapat pada sumber-sumber yang ada, harus dibeli atau dibuat sendiri.
Kedua adalah apakah untuk membeli atau memproduksi sendiri tersebut ada dana,
tenaga dan fasilitasnya. Ketiga adalah faktor yang menyangkut keluwesan,
kepraktisan dan ketahanan media yang bersangkutan untuk waktu yang lama.
Artinya media bisa digunakan dimanapun dengan peralatan yang ada disekitarnya
dan kapanpun serta mudah dijinjing dan dipindahkan. Faktor yang terakhir adalah
efektivitas biayanya dalam jangkauan waktu yang panjang.
Hakikat dari pemilihan media pada akhirnya
adalah keputusan untuk memakai, tidak memakai, atau mengadaptasi media yang
bersangkutan.
B. Model/ Prosedur Pemilihan Media
Dilihat dari bentuknya, cara-cara pemilihan
media dapat dikelompokkan menjadi tiga model yaitu model flowchart yang
menggunakan sistem pengguguran (atau eliminasi) dalam pengambilan keputusan
pemilihan, model matriks yang menangguhkan proses pengambilan keputusan
pemilihan sampai seluruh kriteria pemilihannya diidentifikasi dan model checklist
yang juga menangguhkan keputusan pemilihan sampai semua kriterianya
dipertimbangkan. Meskipun belum ada penelitian khusus tentang hal ini,
tampaknya model checklist lebih sesuai untuk membakukan prosedur
pemilihan media jadi, model matriks lebih serasi untuk digunakan dalam
pemilihan media rancangan, sedang model flowchart dapat digunakan baik
untuk menggambarkan proses pemilihan media jadi maupun media rancangan.
Pada flowchart diatas, hal yang
dijadikan sebagai masukan adalah permintaan akan kebutuhan film tertentu
(misalnya dari fakultas). Setelah melewati berbagai tahapan pengguguran,
kesimpulan akhirnya adalah membeli atau tidak. Ingat bahwa pada tahap evaluasi,
semua persyaratan atau kriteria telah dituangkan dalam format evaluasi
(kuesioner, opinioner, checklist) yang biasanya telah dibakukan.
Andensor melihat pemilihan media sebagai
bagian yang tidak terpisahkan dari pengembangan intruksional. Untuk keperluan
itu dia membagi media dalam sepuluh kelompok, yaitu media audio, media cetak,
media cetak bersuara, media proyeksi (visual) diam, media proyeksi dengan
suara, media visual gerak, media audio visual gerak, objek, sumber manusia dan
lingkungan serta media komputer. Prosedur pemlihannya dimulai dengan
pertanyaan-pertanyaan apakah pesan intruksional. Bila pesan intruksional yang
ingin ditampilkan, apakah akan berfungsi sebagai sarana belajar (media) atau
sarana mengajar (peraga). Prosedur selanjutnya ialah menentukan strategi
intruksionalnya, yaitu apakah ingin memberikan pengalaman belajar sikap
keterampilan fisik atau kognitif. Selanjutnya kita memilih media yang sesuai
untuk menentukan pilihan akhir. Pertimbangan untuk membandingkan ini dapat
dilihat misalnya dari kriteria kemudahan diperolehnya, keluwesan pemakaiannya,
kesesuaiannya dengan sumber-sumber kondisi dan keterbatasan yang ada.
Prosedur lain untuk pemilihan media dibuat
dalam bentuk matriks yang ingin melihat kesesuaian media dengan tingkat
kesulitan pengendalian oleh pemakai. Dan delanjutnya sebagaimana telah
diutarakan sebelumnya, prosedur pemilihan media ada yang dituangkan dalam
bentuk checklist. Bentuk checklist ini kadang-kadang juga disebut
dengan nama format evaluasi media.
ADS HERE !!!