Mengajar
merupakan suatu kegiatan untuk mendidik seorang siswa untuk menjadi seorang
yang berpendidikan dan memiliki wawasan luas baik secaara intelektual dan
agama. Dalam sebuah kegiatan mengajar didunia pendidikan dewasa ini, guru harus
memiliki seni dalam mengajar. Hal ini dikarenakan agar siswa yang mengikuti
kegiatan pembelajaran tidak mengalami kejenuhan dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran dikelas. Seni dalam kegiatan mengajar sangat beragam sekali dan
ini disebut dengan Metode Pembelajaran. Metode Pembelajaran yang ada sangat
beragam sekali. Namun kita sebagai guru harus memilih metode pembelajaran yang
efektif, kreatif dan efisien. Sehingga waktu mengajar kita yang cukup singkat
dapat mencapai sasaran yang kita inginkan.
Dalam makalah yang kami bahas akan mengulas
tentang metode pembelajaran dengan beregu, atau dikenal dengan istilah Team
Teaching. Dilihat dari bahasanya secara uumum, orang akan mengartikannya dengan
istilah ada orang mengajar dengan cara beregu dan memiliki lebih dari satu guru
didalam satu kelas. Untuk lebih jelasnya, mari kita ikuti pembahasan yang ada
didalam makalah ini.
A.
Pengertian Team Teaching
Jika
mungkin anda pada saat masih duduk dibangku sekolah atau mengenyam pendidikan
di Pondok Pesantren menemukan guru yang jumlahnya lebih dari satu mengajar
dikelas, maka guru – guru itu menerapkan metode yang dinamakan Team Teaching
atau dalam bahasa Indonesia diartikan menjadi pembelajaran beregu / pengajaran
beregu.
Team
teaching atau pengajaran beregu dapat didefinisikan sebagai kelompok yang
beranggotakan dua orang guru atau lebih yang bekerjasama untuk merencanakan,
melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran bagi kelompok peserta didik yang
sama.
Quinn
dan Kanter (1984) sebagaimana dikutip Karin Goetz menjelaskan bahwa pengajaran
tim dapat berlangsung apabila kerjasama tim antara dua pendidik yang
berkualifikasi sama.
Team
teaching merupakan strateggi pembelajaran yang kegiatan proses pembelajarannya
dilakukan oleh lebih dari satu orang guru dengan pembagian peran dan tanggung
jawabnya masing – masing . definisi ini sesuai dengan yang dijelaskan oleh
Martiningsih (2007) bahwa “Metode team teching adalah suaatu metode mengajar
dimana pendidiknya lebih dari satu orang yang masing – masing mempunyai tugas.”
Lebih
lanjut Ahmadi dan Prasetya (2005) menyatakan bahwa Team Teaching (pengajaran
beregu) adalah suatu pengajaran yang
dilaksanakan bersasma oleh beberapa orang oleh beberapa orang. Tim pengajar
atau guru yang menyajikan bahan pelajaran dengan metode mengajar beregu ini
menyajikan bahan pengajaran yang sama dalam waktu dan tujuan yang sama pula.
Para guru teresebut beresama – sama mempersiapkan, melaksanakan, dan
mengevaluasi hasil belajar siswa. Pelaksanaan belajarnya dapat dilakukan secara
bergilir dengan metode ceramah atau bersama – sama dengan metode panel.
Dengan
beberapa argumen diatas maka kami pemakalah menyimpulkan bahwa metode team
teaching itu adalah metode yang cara mengajarnya dilakukan oleh lebih dari satu
orang guru dengan pembagian tugas yang telah mereka sepakati bersama.
B.
Macam – macam metode dalam Team Teaching
Sebenarnya ada beberapa
jenis dari strategi Team Teaching, sesuai yang dijelaskan oleh Soewalni S
(2007), yaitu :
1. Semi Team Teaching :
Tipe 1 = sejumlah guru
mengajar mata pelajaran yang sama di kelas yang berbeda. Perencanaan materi dan
metode disepakati bersama.
Tipe 2a = satu mata pelajaran disajikan oleh sejumlah guru secara bergantian
dengan pembagian tugas, materi dan evaluasi oleh guru masing-masing.
Tipe 2b = satu mata pelajaran disajikan oleh sejumlah guru dengan mendesain
siswa secara berkelompok.
2. Team Teaching Penuh
Tipe 3 = satu tim
terdiri dari dua orang guru atau lebih, waktu kelas sama, pembelajaran mata
pelajaran / materi tertentu. Perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi secara
bersama dan sepakat.
Adapun variasi Team Teaching
Penuh menurut Soewalni S (2007) ialah :
Pelaksanaan bersama,
seorang guru sebagai penyaji atau menyampaikan informasi, seorang guru
membimbing diskusi kelompok atau membimbing latihan individual.
Anggota tim secara
bergantian menyajikan topik/materi. Diskusi / tanya jawab dibimbing secara
bersama dan saling melengkapi jawaban dari anggota tim.
Seorang guru (senior)
menyajikan langkah latihan, observasi, praktek dan informasi seperlunya. Kelas
dibagi dalam kelompok, setiap kelompok dipandu seorang guru (tutor,
fasilitator, mediator). Akhir pembelajaran masing-masing kelompok menyajikan
laporan (lisan/tertulis) dan ditanggapi bersama serta disimpulkan bersama.
Namun, dari beberapa
jenis Team Teaching yang dikemukakan oleh Soewalni S, penulis lebih condong ke
jenis Team Teaching penuh, karena disana lebih terlihat nyata strategi Team
Teaching-nya. Guru yang mengajar lebih dari satu orang, mereka mengajar di
kelas yang sama dengan materi yang sama dan pada waktu yang sama, serta setiap
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasinya pun dilakukan atas kesepakatan
bersama. Hal ini sangat sesuai dengan prinsip pembentukan team dalam sebuah
pelaksanaan tugas, bahwa segala sesuatunya yang berkaitan dengan misi
pencapaian tujuan dilakukan secara bersama-sama, mulai dari perencanaan,
pelaksanaan, sampai kepada evaluasi terhadap apa yang telah dilaksanakan.
C.
Tahapan – tahapan mengajar Team Teaching
1. Tahap Awal
a. Perencanaan Pembelajaran Disusun secara Bersama
Perencanaan
pembelajaran atau yang saat ini lebih populer dengan istilah Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) harus disusun secara bersama-sama oleh setiap
guru yang tergabung dalam Team Teaching. Agar setiap guru yang tergabung dalam
team teaching memahami tentang apa-apa yang tercantum dalam isi Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) tersebut, mulai dari standar kompetensi, kompetensi dasar,
dan indikator yang harus diraih oleh siswa dari proses pembelajaran, sampai
kepada sistem penilaian hasil evaluasi siswa.
b. Metode Pembelajaran Disusun Bersama
Selain Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang harus disusun bersama oleh team, metode
yang akan digunakan oleh mereka dalam proses pembelajaran Team Teaching pun
harus direncanakan bersama-sama oleh anggota Team Teaching. Perencanaan metode
secara bersama ini dilakukan agar setiap guru Team Teaching mengetahui alur
proses pembelajaran dan tidak kehilangan arah pembelajaran.
c. Partner Team Teaching Memahami Materi dan Isi Pembelajaran
Guru sebagai partner
dalam Team Teaching bukan hanya harus mengetahui tema dari materi yang akan
disampaikan kepada siswa saja, lebih jauh dari itu, mereka juga harus sama-sama
mengetahui dan memahami isi dari materi pelajaran tersebut. Hal ini agar
keduanya bisa saling melengkapi kekurangan pengetahuan yang ada di dalam diri
masing-masing. Terutama ini dapat dirasakan manfaatnya dalam penyampaian materi
pada siswa dan menjawab pertanyaan-pertanyaan siswa atas penjelasan guru.
d. Pembagian Peran dan Tanggung Jawab Secara Jelas
Dalam Team Teaching,
pembagian peran dan tanggung jawab masing-masing guru harus dibicarakan secara
jelas ketika merencanakan proses pembelajaran yang akan dilaksanakan, agar
ketika proses pembelajaran berlangsung di dalam kelas, mereka tahu peran dan
tugasnya masing-masing. Tidak ada lagi yang namanya ketidakjelasan peran dan
tanggung jawab dalam hal ini.
2. Tahap Inti
Satu guru sebagai
pemateri dalam dua jam mata pelajaran penuh, dan satu orang sebagai pengawas
dan pembantu team.
Dua orang guru bergantian sebagai pemateri dalam dua jam pelajaran, dalam hal
ini berarti tugas sebagai pemateri dibagi dua dalam dua jam pelajaran yang ada.
3. Tahap Evaluasi
a. Evaluasi Guru
Evaluasi guru selama
proses pembelajaran dilakukan oleh partner team setelah jam pelajaran berakhir.
Evaluasi dilakukan oleh masing-masing partner dengan cara memberi
kritikan-kritikan dan saran yang membangun untuk perbaikan proses pembelajaran
selanjutnya. Dalam hal ini setiap guru yang diberi saran harus menerima dengan
baik saran-saran tersebut, karena hakekatnya itulah kelebihan dari team teaching.
Setiap guru harus merasa bahwa mereka banyak mengalami kekurangan dalam diri
mereka, tidak merasa diri paling benar dan paling pintar. Evaluasi ini
dilakukan di luar ruang kelas, ini dilakukan untuk menjaga image masing-masing
guru dihadapan siswa.
b. Evaluasi Siswa
Evaluasi siswa dalam
hal ini mencakup pembuatan soal evaluasi dan merencanakan metode evaluasi, yang
semuanya dilakukan secara bersama-sama oleh guru Team Teaching. Atas
kesepakatan bersama guru harus membuat soal-soal evaluasi yang akan diberikan
kepada siswa, disini guru Team Teaching harus secara bersama-sama menentukan
bentuk soal evaluasi, baik lisan ataupun tulisan, baik pilihan ganda, uraian,
atau kombinasi antara keduanya.
Satu hal yang tak kalah
pentingnya adalah dalam evaluasi siswa, guru juga diharuskan merencanakan
metode evaluasi. Perencanaan metode evaluasi siswa ini di dalamnya mencakup
pembagian peran dan tanggung jawab setiap guru Team Teaching dalam pelaksanaan
evaluasi, serta pembagian pos-pos pengawasan.
D.
Kelebihan dan Kekurangan metode Team Teaching
Kelebihan :
-
Dapat melengkapi dan saling membantu untuk mereduksi
kekurangan yang ada pada diri mereka masing – masing.
-
Dapat memacu percepatan dan petingkatan mutu
pendidikan
-
Jika didalam kedua guru itu ada guru senior dan junior,
maka mereka akan saling menimba pengalaman diantaranya.
-
Dapat meningkatkan komunikasi dan kerjasama antar
guru di sekolah itu.
-
Dapat memperingan beban jam mengajar, seperti bila
ada guru yang kurang dalam jatah jam mengajar, sekolah bisa menggunakan solusi
ini.
Kekurangan :
-
Jika didalam satu tim pengajaran tidak ada guru yang
kompak, maka kegiatan pembelajaran akan kacau.
-
Terkadang ada guru yang anti terhadap metode
mengajar yang tidak disukainya, sehingga kalau dia bergabung dengan teman yang
tidak disukai dalam hal mengajar, maka dia tidak akan klop dengan pasangannya.
-
Terkadang ada guru yang merasa dia lebih hebat
daripada pasangan mengajarnya, sehingga kalau ini terjadi, pembelajaran akan
kacau.