PENDIDIKAN ISLAM DI INDIA DAN PAKISTAN
Pendidikan dalam Islam merupakan sebuah
rangkaian proses pemberdayaan manusia menuju kedewasaan, baik secara akal
mental maupun moral, untuk menjalankan fungsi kemanusiaan yang diemban sebagai
seorang hamba dihadapan Tuhannya dan
juga sebagai khalifah di muka bumi ini, dengan demikian fungsi utama pendidikan
adalah mempersiapkan generasi penerus
dengan kemampuan dan keahliannya yang diperlukan agar memiliki kemampuan dan
kesiapan untuk terjun ke tengah lingkungan masyarakatnya.
Di India mayoritas penduduknya adalah Hindu
hanya seperlima dari penduduk India itu Islam, sehingga muslim di India sangat
terbelakang, oleh karena itu muncul tokoh pembaharu dalam pendidikan Islam
yaitu Sayyid Ahmad Khan yang peduli dengan nasib muslim di India, ia
mengharapkan dan menghendaki jika muslim di India tidak terbelakang dengan
mendirikan pendidikan Islam berupa sekolah-sekolah dan universitas agar muslim
di India bisa maju dan berkembang dan mampu menguasai ilmu pengetahuan.
Makalah ini membahas pendidikan Islam di India
Pakistan serta mencoba mengulas lebih lanjut seberapa jauh perkembangan
pendidikan Islam India Pakistan.
PEMBAHASAN
A. Dinasti Mughol di India
Setelah berakhirnya ke Sultanan Delhi di India,
Masuklah Dinasti Mughol ke India, Dinasti Mughol merupakan kerajaan Islam di India.
Kontribusi Dinasti Mughol dibidang arsitektur dan ilmu pengetahuan. Pada masa pemerintahan
Islam di India, muncul hasil karya-karya yang indah. Para penguasannya banyak
menyukai keindahan. Bangunan seperti masjid jama di Delhi, makam Jahangir dan
taman shalimar di Lahore serta Taj Mahal di Agra, bangunan yang indah dan megah
yang hingga saat ini masih dikunjungi wisatawan dari berbagai negara. Demikian
juga dibidang seni, saat itu sejumlah karya para penyair seperti Urfi, Naziri,
dan Zanuri, menduduki posisi-posisi tinggi dalam sejarah puisi Persia, selain
dibidang sastra bidang seni lukis juga berkembang. Banyak
karya sastra yang digubah dari bahasa Persia ke bahasa India. Pada masa Akbar
berkembang bahasa Urdu ini sekarang banyak dipakai di India dan Pakistan
sekarang.
Dinasti Mughol juga banyak memberikan
sumbangan di bidang ilmu pengetahuan. Sejak berdiri banyak ilmuan yang datang
ke India untuk menuntut ilmu pengetahuan bahkan istana Mughol menjadi pusat
kegiatan kebudayaan. Hal ini karena adanaya dukungan dari penguasa dan
bangsawan serta ulama, Aurangzeb misalnya, memberikan sejumlah besar uang dan
tanah untuk membangun pusat pendidikan di Lucknow. Pada tiap-tiap masjid
memilki lembaga tingkat dasar yang dikelola oleh seorang guru. Pada masa syeh
jehan didirikan perguruan tinggi di Delhi.
B. Pembaharuan Pendidikan Islam di India
Masyarakat Muslim India di abad kesembilan
belas berada disituasi yang memprihatinkan, setelah runtuh kerajaan Islam Mughol
dan Inggris mendominasi kekuasaan di India. Di India
terdapat tiga kelompok masyarakat besar, yaitu umat Islam, masyarakat Hindu,
dan bangsa Inggris sebagai penguasa koloni. Tiga kelompok masyarakat ini
memiliki kepentingan sosial-politik sendiri-sendiri. Umat Islam dan umat Hindu
menentang Inggris yang sangat kuat kekuasaaanya. Sementara itu umat Islam India
adalah kelompok masyarakat yang paling terbelakang. Tokoh pembaharu Islam di India
adalah Sayyid Ahmad khan. Dalam pandangannya, kemajuan suatu bangsa tergantung pada pendidikannya.
menurutnya, mutu pendidikan umat Islam harus ditingkatkan dengan menerapkan
sistem pendidikan modern yang cukup, keadaan mereka tidak akan bertambah lebih
baik dan tidak bisa menduduki posisi terhormat diantara bangsa-bangsa di dunia
ini. Oleh karena itu, ia mendirikan lembaga pendidikan modern. Lembaga
pendidikan agama yang pertama kali didirikan adalah Sekolah Inggris di
Muradabad pada 1860. Pada tahun 1864 ia mendirikan Scientific Society
untuk memperkenalkan sains Barat kepada rakyat India, khususnya umat Islam India.
Pada tahun yang sama ia juga mendirikan sekolah Modern di Ghazipur, dan
pada 1868 ia membentuk komite pendidikan di beberapa daerah di India Utara.
Pada
tahun 1869 Ahmad Khan berkunjung ke Inggris antara
lain untuk mempelajari sistem pendidikan Barat. Sekembalinya dari Inggris, ia
membentuk panitia peningkatan pendidikan umat Islam. Salah satu tujuannya
adalah menyelidiki sebab-sebab umat Islam India sedikit sekali memasuki
sekolah-sekolah pemerintah. Di samping itu dibentuk lagi Panitia Dan
Pembentukan Perguruan Tinggi Islam, yang kemudian terealisasi dengan
didirikannya Muhammedan Anglo Oriental College (M.A.O.C) pada 1878. Dalam
M.A.O.C. diajarkan ilmu pengetahuan modern tanpa mengabaikan pendidikan agama.
Bahkan pendidikan agama dan ketaatan siswa menjalankan ajaran agama
diperhatikan dan dipentingkan, sehingga dapat di katakan bahwa pendidikan yang
di selenggarakan secara terpadu, baik umum maupun agama.
Seterusnya
di tahun 1920 berdirilah Universitas Alighar (Alighar Muslim University).
Universitas ini mengembangakan berbagai ilmu pengetahuan baik agama maupun
sains. Gerakan Alighar ini digagas oleh Sayyid Ahmad Khan.
Pembaruan
pendidikan di India dapat juga dilihat dari lahir dan berkembangnya Madrasah
Deoband. Sekolah inilah yang kemudian
melahirkan ulama-ulama besar India dan melalui ulama-ulama ini Deoband mempunyai
pengaruh besar bagi masyarakat India. Deoband mengutamakan kemurnian tauhid dan
juga memurnikan praktik keagamaan. Deoband mencita-citakan agar wujudnya Islam
murni sebagai yang terdapat di zaman Nabi, sahabat, tabi’in, dan zaman
sesudahnya.
Sayyid
Ahmad Khan sangat bersemangat untuk membentuk dan mengembangkan pendidikan Islam
dan perlu adanya pembaruan pendidikan bagi masyarakat muslim India, dikarenakan
masyarakat muslim sangat tertinggal ketika itu. Setelah tarjadinya
pemberontakan Sayyid Ahmad Khan merenungkan apa yang terjadi di India itu tiada
lain adalah karena kebodohan, oleh karena itu dia bertekad untuk menidik
orang-orang yang memerintah dan diperintah. Untuk itu ia menulis buku Causes
of the Indian Revolt. Pada tahun 1866, ia mendirikan British Indian
Association. Ia juga mennerbitkan majalah The Royal Muhammadans of India
untuk menghapus citra kejadian pemberontakan.
Usaha-usaha
ditujukan untuk pendidikan umum bagi rakyat. Ia sadar apabila rakyat tidak
menerima pendidikan modern yang cukup, maka keadaan mereka tidak akan tambah
baik, tidak bisa menduduki kedudukan terhormat diantara bangsa-bangsa di dunia.
Graham penulis biografi Sayyid Ahmad Khan menulis motto Sayyid Ahmad Khan
adalah didiklah! didiklah! didiklah! semua penyakit sosial politik di India
bisa diobati dengan cara ini. Obatilah akarnya dan pohonnya akan subur.
Demikianlah ia mulai mendirikan sekolah dimana saja ia di tempatkan. Tahun 1859
di Murodabad, tahun 1863 di Ghazipur.
India
mengikuti pola Westernisme, Pada pembaruan yang dilakukan di India ini
sebenarnya ditunjukan untuk mengurangi kesenjangan Islam dan sekuler. Dimana
Syed Ahmad Khan lebih memilih kerjasama dengan Inggris dari pada bergabung dengan umat
Hindu untuk mengusir Inggris.
C. Sistem Pendidikan di Pakistan
Pakistan adalah negara Republik Islam, yang
berusaha keras untuk mengimplementasikan ajaran-ajaran yang bersumberkan pada al-Qur’an
dan sunah. Sejak masa awal kemerdekaan pada tahun 1947, dalam konferensi
tentang pendidikan pertama,ditekankan bahwa pendidikan di Pakistan harus
berdasarkan dan bertujuan untuk merealisasikan cita-cita pendidikan Republik Islam
Pakistan. Sistem pendidikan yang dikembangkan harus dijiwai oleh semangat Islam,
yang menekankan pada ukhuwah Islamiyah, keadilan semangat Islam Sosial dan
toleransi. Pada tahun 1981, dibangun kampus untuk kaum wanita di Lahore dan
Karachi sebagai langkah pertama menuju pembangunan universitas-universitas yang
berdiri sendiri untuk kaum wanita. Adapun struktur sistem pendidikan yang ada
sekarang berdasarkan keputusan komisi pendidikan nasional tahun 1959, adalah
sebagai berikut : pendidikan dasar (Primary Education), mulai umur 6-11 tahun
yang terdiri dari pendidikan tingkat 1 sampai dengan V. Jadi pendidikan dasar
berlangsung selama 5 tahun, dilanjut (yunior secondary), terdiri dari
pendidikan tingkat VI sampai dengan tingkat VII, selama 3 tahun, kemudian
pendidikan tingkat IX dan X, adalah sekolah menengah tingkat atas (secondary
high school) yang berlangsung selama 2 tahun.
Pendidikan Islam di Pakistan terbagi kepada
tiga kategori :
1.
Quranic school
Adalah sekolah dimana anak-anak belajar
membaca al-Qur’an. Tempat biasanya di masjid-masjid atau mushola desa. Waktu
belajar tidak teratur dengan jelas. Ada yang pagi, siang dan sore. Ustadz yang
mengajar biasanya dari desa tersebut
2.
Sekolah dasar masjid
Yaitu masjid dijadikan tempat belajar bagi
anak-anak yang sudah berumur 7 tahun keatas. Inisiatif ini resmi dilakukan oleh
pemerintahan Zia-ulhaq pada tahun 80an untuk mengatasi minimnya tempat belajar
di pedesaan disebagian tempat di Pakistan. Selain belajar al-Qur’an mereka juga
diajarkan oleh imam masjid setempat mata pelajaran bahasa urdu dan matematika.
3.
Madrasah
Madrasah di Pakistan berbeda dengan Pesantren
di Indonesia. Di Indonesia para santri tidak diwajibkan untuk menghafal al-Qur’an
seluruhnya, kecuali pesantren tersebut pesantren Hifzul Qur’an. Berbeda dengan
di Pakistan, madrasah mewajibkan pada murid-muridnya untuk menghafal al-Qur’an
30 juz sebelum belajar materi-materi lain. karena al-Qur’an merupakan asas bagi
pelajar yang ingin mendalamkan ilmu agama.
D. Pendidikan Di India
1. Tujuan Pendidikan
a. Untuk memberantas buta huruf
b. Untuk meningkatkan mobilitas dan integrasi social
c. Untuk memajukan dan mengembangkan ilmu dan teknologi
2.
Sistem Pendidikan di India
Pendidikan di India saat ini menggunakan pola dan
substansi yang di adobsi dari Negara barat, dimana pertama kali di perkenalkan
oleh Negara Inggris pada abad ke-19. Tingkat awal 10 tahun terbagi dalam 3 jenjang, yaitu primary (5 tahun), upper primary (3 tahun),
dan secondary (2 tahun). Struktur pendidikan sekolah yang seragam
tersebut telah di adobsi oleh seluruh Negara bagian dan teritori India.
Walaupun demikian, dilingkungan dan teritori India masih dijumpai sejumlah
kelas yang menyelenggarakan pendidikan dasar (primary), menengah (upper
primary), dan (high and higher secondary school). Salah satu
madrasah yang terkenal sebagai jamiatul banaat yang terletak di Hyderabat,
bagian selatan India, memberikan pendidikan khusus untuk perempuan di India
dengan materi pembelajaran Bahasa arab, sasrta arab, al-Qur’an, tafsir, hadist, dan fikih.
Disamping itu juga memberikan pendidikan kerumah-tanggaan seperti perawatan
anak, menjahit, dan memasak.
Di sekolah dasar yang
menjadi pengantar adalah bahasa ibu, selain bahasa, berhitung, sejarah dan
geografi menjadi mata pelajaran. Di sekolah dasar juga diajarkan keterampilan
seperti bertenun, bekerja dengan tanah liat, mengolah kulit berkebun dan
lain-lain. pelajaran ketrampilan ini terutama didorong oleh cita-cita
pendidikan Mahatma Gandhi. Ia menginginkan adanya keseimbangan antara latihan
otak dan latihan tangan.
KESIMPULAN
Pendidikan Islam di India
Pakistan diawali dari masuknya Islam ke India sejak berdirinya kesultanan Delhi,
dilanjut dengan Kerajaan Islam Mughol di India. Dinasti Mughol banyak memberikan sumbangan di
bidang ilmu pengetahuan. Sejak berdiri banyak ilmuan yang datang ke India untuk
menuntut ilmu pengetahuan bahkan istana Mughol menjadi pusat kegiatan
kebudayaan. Setelah Inggris menguasai India dan menjatuhkan dinasti Mughol,
muncul tokoh pembaharu pendidikan yaitu Sayyid Ahmad Khan yang sangat
memperhatikan masalah pendidikan untuk muslim di India Pakistan, agar
pendidikan di India Pakistan maju.
Oleh karena itu, ia mendirikan lembaga pendidikan modern. Lembaga
pendidikan agama yang pertama kali didirikan adalah Sekolah Inggris di
Muradabad pada 1860. Pada tahun 1864 ia mendirikan Scientific Society
untuk memperkenalkan sains Barat kepada rakyat India, khususnya umat Islam India.
Pada tahun yang sama ia juga mendirikan sekolah Modern di Ghazipur, dan
pada 1868 ia membentuk komite pendidikan di beberapa daerah di India Utara, mendirikan M.A.O.C dan dilanjut dengan memdirikan perguruan tinggi Aligart.
India
mengikuti pola Westernisme. Pendidikan Islam di Pakistan terbagi kepada tiga
kategori Quranic School, Sekolah Dasar Masjid dan Madrasah.
Daftar Pustaka
Asrahah, Hanum. 1999. Sejarah
Pendidikan Islam. Jakarta: PT Logos Wacana Ilmu.
Daulay, Haidar
Putra
dan Pasa, Nurgaya. 2013. Pendidikan Islam Dalam Lintas Sejarah.
(Kajian dari Zaman Pertumbuhan Sampai Kebangkitan). Jakarta: Kencana.
ADS HERE !!!