PENDAHULUAN
Bimbingan merupakan proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang
ahli kepada seseorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja,
maupun dewasa, agar orang yang membimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya
sendiri dan mandiri dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada
dan dapat dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku. Sedangkan
konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara
konseling oleh seorang ahli (disebut konselor) kepda individu yang sedang mengalami
sesuatu masalah (disebut klien) yang bermuara pada teretasinya masalah yang
dihadapi oleh klien.
Secara faktual faktor yang paling menentukan
kesuksesan program bimbingan dan konseling adalah konselor. Oleh sebab itu,
memperhatikan kualitas sekolah agar tugas konselingnya berjalan dengan baik dan
memuaskan. Sebagai wakil kepala sekolah dalam hal membimbing dan memberikan
penyuluhan, konselor mempresentasikan diri sebagai seorang psikolog dan
mediator yang diharapkan mampu memecahkan masalah.
Dalam makalah ini akan dibahas berbagai macam
hal yang berhubungan dengan konselor atau orang yang melakukan bimbingan,yaitu mencakup
tentang kualifikasi konselor, tanggung jawab konselor dan deskripsi pembimbing
disekolah yang meliputi prinsip-prinsip pembimbing, syarat pembimbing dan peran
pembimbing yang akan diperjelaskan tentang masing-masing sub pembahasan dalam
makalah ini.
PEMBAHASAN
A. TanggungJawabKonselor
Konselor adalah seorang anggota staf sekolah dan bertanggungjawab penuh terhadap fungsi bimbingan serta mempunyai keahlian khusus dalam bidang bimbingan yang tidak dapat dikerjakan oleh
guru biasa. Bagi individu yang menerima pelayanan profesi bimbingan dan konseling disebut
konseli, dan pelayanan bimbingan dan konseling pada jalur pendidikan formal dan
non formal diselenggarakan oleh konselor. Konselor bertanggungjawab langsung kepada
kepala sekolah dan hanya mempunyai hubungan kerjasama dengan guru serta anggota
staf lainnya. Konselor, bersama kepala sekolah merencanakan
program bimbingan yang sistematis.
1.
Pelayanan konselor dalambidang pendidikan
Konselor dapat membantu
guru mengenai cara-cara pengumpulan data, dan penafsiran hasil alat-alat pencatatan
yang telah dikembangkan. Konselor dapat membantu guru dalam pengelompokan murid menurut tingkat kedewasaan serta memberikan konsultasi mengenai pengembangan program pendidikan dan penafsiran hasil pendidikan.
Dalam konseling untuk anak-anak,
sebaiknya konselor menyediakan ruangan khusus yang dilengkapi oleh berbagai jenis permainan. Bimbingan yang diberikan pada tahun
pertama pengalaman anak disekolah mempunyai arti terhadap perkembangan anak dikemudian
hari. Konselor dapat membantu anak mendapatkan pendidikan lanjutan yang sesuai dengan
minat dan kemampuanya. Konselor juga dapat membantu program yang sesuai dengan kebutuhan
dan tingkat kemampuan anak.
2.
Pendekatandengan
TIM Sekolah
Dibawah pimpinan kepala sekolah selalu menilai sasaran dan
program bimbingan serta berusaha mencari program yang paling efektif untuk sekolah.
Penilaian yang teratur dan penelitian terhadap program bimbingan sangat penting untuk meningkatkan
program bimbingan di sekolah.Berikut beberapa alasanya diperlukannya konselor pendidikan
:
a.
Kehidupandemokratis
Guru tidak lagi menjadi pusat dan siswa tidak hanya menjadi peserta pasif dalam kegiatan pendidikan.
b.
Perbedaan
individual
Pembelajaran yang umumnya dilakukan secara
klasikal kurang memperhatikan perbedaan siswa dalam kemampuan dan cara
belajarnya, sehingga beberapa siswa mungkin akan mengalami kesulitan.
c.
Perkembangannormahidup
Setiap orang harus bias beradaptasi dengan berbagai perubahan masyarakat yang dinamis.
d.
Masaperkembangan
Seorang individu mengalami perkembangan dalam berbagai aspek dalam dirinya dan perubahan tuntutan lingkungan terhadap dirinya.
e.
Perkembangan industry
Untuk memiliki karier yang baik, siswa harus bias mengantisipasi keadaan tersebut.
B. Kualifikasi Konselor
a.
Kualifikasi Akademik Konselor
Konselor adalah tenaga pendidik profesional
yang telah menyelesaikan pendidikan akademik strata satu (S-1) program studi
bimbingan dan konseling dan program pendidikan profesi konselor dari pergruan
tinggi penyelenggara program pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi.
Sedangkan bagi individu yang menerima pelayanan profesi bimbingan dan konseling
pada jalur pendidikan formal dan nonformal diselenggarkan oleh konselor.
b.
Kompeten koselor
1. kompetensi pedagogis meliputi:
ü Menguuasai teori dan praktis pendidikan
ü Mengaplikasikan perkembangan fisiologi dan
psikologi serta prilaku konseling
ü Menguasai esensi pelayanan bimbingan dan
konseling dalam jalur, jenis, dan jenjang satuan pendidikan.
3.
Kompetensi kepribadian meliputi
ü Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa
ü Menghargai dan menjunjung tinggi nilai-nilai
kemanusiaan, individualitas, dan kebebasan memilih
ü Menunjukan integritas dan stabilitas yng kuat
ü Menampilkan kinerja berkualitas tinggi
4.
Kompetensi Sosial meliputi
ü Mengimplementasikan kolaborasi intern di
tempat kerja
ü Berperan dalam organisasi dan kegiatan profesi
bimbingan dan konseling
ü Mengimplementasikan kolabari antarprofesi
5.
Kompetensi Profesional meliputi
ü Menguasai konsp dan praxis assessment
untuk memahami kondisi, kebutuhan, dan masalah konseling
ü Menguasai kerangka teoritis dan praktis
bimbingan dan konseling
ü Merancang program bimbingan dan konseling
ü Mengiplementasikan program bimbingan dan
konseling
ü Menilai proses dan hasil kegiatan bimbingan
dan konseling
ü Memiliki kesadaran dan komitmen terhadap etika
profesional
ü Menguasai konsep dan praktis penelitian dalam
bimbingan dan koseling
c.
Syarat-syarat konselor
Berbicara mengenai syarat-syarat apa yang
dituntut bagi suatu jabatan atau pekerjaan adalah menyangkut soal analisis
jabatan, yaitu menganalisis syarat-syarat yang dibutuhkan oleh suatu jabatan,
agar mendapatkan orang-orang yang sesuai dengan tuntutan jabatan tersebut. Supayapembimbingdapatmenjalankanpekerjaannyadengansebaik-baiknya,
maka pembimbing harus memenuhi syarat-syarat sebagaiberikut
:
1.
Seorang pembimbing harus mempunyai pengetahuan
yang cukup luas, baik segi teori maupun segi praktek. Segi teori merupakan hal yang penting karena segi inilah merupakan landasan di dalam praktek. Praktek tanpa teori tidak akan terarah. Segi praktek ini perlu dan penting karena bimbingan dan penyuluhan merupakan applied science, ilmu yang
harus diterapkan dalam praktek sehari-hari,
sehingga seorang pembimbing akan tampak sangat canggung apabila ia hanya memiliki segi teori saja tanpa memiliki kecakapan dalam praktek.
2. Di dalam segi psikologik, seorang pembimbing
dapat mengambil tindakan yang bijaksana, jika pembimbing telah cukup dewasa
dalam segi psikologiknya, yaitu adanya kemantapan atau kestabilan di dalam
psikologiknya terutama dalam segi emosi.
3.
Seorang pembimbing harus sehat fisik maupun psikis.
Bila fisik dan psikisnya tidak sehat,
hal ini akan mengganggu tugasnya.
4.
Seorang pembimbing harus mempunyai sikap kecintaan terhadap pekerjaannya dan juga terhadap anak-anak atau individu
yang dihadapinya. Sikap ini akan membawa kepercayaan dari klien, pembimbing dan penyuluhan tidak sempurna untuk mencapai kemajuan sekolah.
5.
Seorang pembimbing harus mempunyai inisiatif
yang cukup baik, sehingga dapat diharapkan adanya kemajuan di dalam usaha bimbingan dan penyuluhan kearah keadaan yang lebih sempurna demi kemajuan sekolah.
6.
Karena bidang gerak dari pembimbing tidak hanya terbatas pada sekolah saja,
maka seorang pembimbing harus bersifat supel,
ramah-tamah, sopan-santun di dalam segala perbuatannya,
sehingga dia akan mendapatkan kawan
yang sanggup bekerjasama dan memberikan bantuan secukupnya untuk kepentingan anak-anak.
7.
Seorang pembimbing diharapkan mempunyai sifat-sifat
yang dapat menjalankan prinsip-prinsip serta kode-kode etik dalam bimbingan dan penyuluhan dengan sebaik-baiknya.
C. Deskripsi pembimbing disekolah
1.
Masalah-Maslah
yang dihadapi oleh guru atau pembimbing anatara
lain:
a.
Guru atau pembimbing menghadapai anak-anak
yang mengalami kesulitan-kesulitan yang berhubungan dengan pelajaran
b.
Tidak semua anak lulusan dari sesuatu sekolah semuanya dapat melanjutkan pelajarannya kesekolah
yang lebih tinggi.
c.
Guru atau pembimbing tidak jarang menghadapi anak-anak mempunyai kesulitan-kesulitan dalam bidang pribadinya.
d.
Guru atau pembimbing sering menghadapi anak-anak
yang mempunyaikesulitandalamlapangan “social ajusmentnya”.
2.
Prinsip-prinsipbimbingandanpenyuluhan:
a.
Dasar daripada bimbingan dan penyuluhan
di sekolah tidak dapat terlepas dari dasar pendidikan padaumumnya dan pendidikan sekolah pada khususnya.
b.
Fungsi bimbingan dan penyuluhan dalam
proses pendidikan dan pengajaran ialah membantu pendidikan dan pengajaran
c.
Bimbingan dan penyuluhan diperuntukan bagi semua individu baik anak-anak maupun
orang dewasa.
d.
Bimbingan dan penyuluhan dapatdilaksanakandengan bermacam-maca sifat
e.
Bimbingan dan penyuluhan merupakan
proses yang kontinu.
f.
Para guru perlu mempunyai pengetahuan mengenai bimbingan dan penyuluhan,
3.
Tugaspembimbing
di sekolah
Sebagai seorang pembimbing mempunyai tugas-tugas tertentu yaitu:
·
Mengadakan penelitian ataupun observasi terhadap situasi atau keadaan sekolah
·
Berdasarkan pnelitian tersebut kemudian pembimbing berkewajiba nmemberikan
saran-saran kepada kepala sekolah atau staf pengajar yang lain demi kelancaran dan kebaikan sekolah
·
Menyelenggaraan bimbingan terhadap anak-anak baik
yang bersif atpereventif, preservative maupun yang
bersifat korektifataukuratif
4. Peran pembimbing dalam sekolah
·
Pembimbing sebagai perencana program bimbingan dan
penyuluhan
Dalam peranan ini pembimbing membuat program
bimbingan dan penyuluhan, baik itu program tahunan, semesteran, bulanan,
mingguan, maupun program harian.
·
Pembimbing sebagai administrator bimbingan
Kegiatan pembimbing sehubungan dengan peranan
ini adalah mengadministrasikan data siswa yang perlu, misalnya dalam kartu
pribadi, format pengintegrasian data, serta mencatat kegiatan-kegiatan
bimbingan yang dipandang perlu.
·
Pembimbing sebagai penasihat
Slah satu cara untuk membantu mengatasi
kesulitan yang dihadapi oleh siswa-siswa dengan cara memberi nasihat.
·
Pembimbing sebagai konsultan
Pembimbing dalam peranan ini berkonsultan
dengan guru, orang tua, atau petugas (ahli) dari bidang yang berlainan dalam
rangka menolong murid.
·
Pembimbing sbagai pemberian informasi
Tugas pembimbing dalam peranan ini adalah
memberikan informasi. Informasi tersebut dapat diberikan kepada siswa dengan
cara wawancara, ditulis (dalam buletin majalah dan surat kabar), dari diskusi.
·
Pembimbing sebagai tester
Salah satu teknik pengumpulan data dalam rangka
memahami murid adalah testing, khususnya tes psikologinya yang mencakup tes
bakat, minat, kecerdasan, dan kepribadian.
·
Pembimbing sebagai penatar bimbingan dan penyuluhan (trainer)
Dalam pelaksanaan bimbingan dan penyuluhan di
sekolah, seorang pembimbing selalu bekerja sama dengan guru-guru dan staf yang
lain.
PENUTUP
Dalam bimbingan dan konseling terdapat seorang konselor yaitu seorang
anggota staf sekolah dan bertanggung jawab penuh terhadap fungsi bimbingan
serta mempunyai keahlian khusus dalam bidang bimbingan yang tidak dapat
dikerjakan oleh guru biasa. Sebagai seorang konselor mempunyai tanggung jawab
dalam bidangnya yaituKonselor bertanggung jawab langsung kepada kepala sekolah
dan hanya mempunyai hubungan kerja sama dengan guru serta anggota staf lainnya.
Konselor, bersama kepala sekolah merencanakan program bimbingan yang
sistematis.
Selain tanggung jawab seorang konselor juga berkulifikasi, baik dalam
bidang akademisnya, kompetensi konselor dan syarat-syarat untuk dapat dikatakan
sebagai seorang konselor yang baik diantaranya yaitu: mempunyai pengetahuan
yang ckup luas, harus bisa mengambil tindakan yang bijaksana, mempunyai fisik
dan psikis yang sehat, harus mempunyai sikap kecintaan terhadapn pekerjaannya,
harus mempunyai inspirasi dan lain sebagainya.
Yang terakhir tentang deskripsi pembimbing di sekolah yang meliputi yang
pertama permasalahan yang sering dihadapi oleh pembimbing disekolah,yang kedua
mengenai Prinsip-prinsip bimbingan dan penyuluhan, yang ketiga tentang tugas
pembimbing di sekolah dan yang keempat tentang peran pembimbing di sekolah.
TEMUKAN DAN BACA LAINNYA DISINI
DAFTAR PUSTAKA