PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Iran adalah
sebuah negara republik yang mayoritas penduduknya
orang Islam, serta memiliki sejarah yang
cukup panjang dan mempunyai peradababan tinggi sehingga memiliki peran penting didunia. Dalam perkembangan sejarah Islam, bangsa Iran
mempunyai peranan dan andil yang besar, baik dari sisi penyebaran Islam dan
perluasan wilayah ke belahan timur, maupun dari sisi pembangunan budaya dan
peradaban Islam.
Iran telah mengenal peradaban jauh
sebelum bangsa Arab mengenalnya. Kemudian secara tepat Iran mampu beradaptasi
dengan ajaran Islam yang membuka jalan bagi pemeluknya untuk menciptakan suatu
peradaban yang tinggi.
Bangsa Iran telah memperoleh banyak
kemajuan dalam berbagai bidang, terutama bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
Sangat perlu rasanya untuk mengkaji pengalaman yang dicapai oleh bangsa Iran
terutama dalam bidang pendidikan meliputi pendidikan
Islam, dan sistem pendidikan.
B. RUMUSAN MASALAH
1.
Potret Sistem Pemerintahan Iran
2.
Kondisi Demografi dan
Potensi Income Negara
3.
Filsafat
pendidikan dan Orientasi Pendidikan
4.
Kebijakan
di bidang pendidikan agama
5.
Kebijakan
di bidang manajemen pendidikan formal
6.
Dinamika
dalam pengembangan Kurikulum
7.
Pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan
8.
Pembiayaan pendidikan
PEMBAHASAN
A. Potret Sistem Pemerintahan Iran
Republik Islam Iran merupakan sebuah negara yang terletak di Timur
Tengah belahan utara Bumi, antara 25 derajat dan 40 derajat garis Lintang serta
44 derajat dan 63 derajat Garis Bujur Greenwich. Negara ini meliputi area
seluas 1.648.195 dan merupakan negara terluas ke-16 di dunia. Letak negara yang strategis membuat Iran memiliki tiga macam
keadaan iklim dapat dilihat di berbagai tempat, yakni di Laut Kaspia yang
beriklim lembab dan daerah pegunungan yang setengah gersang, serta daerah
padang pasir yang kering.
Secara politis Iran
mengalami transisi mendasar, baik akibat revolusi maupun perang.
Transisi pertama adalah akibat revolusi, yakni perubahan konstelasi politik
dari bentuk negara otokrasi menjadi republik. Bentuk negara otokrasi hendak
dikembangkan oleh Shahinshah Mohammad Reza Pahlevi Aryamehr. Sejak itu Reza
Pahlevi berniat membangkitkan model kerajaan Cyrus II, atau paling tidak
hendak menata kembali tradisi dan peninggalan Persipolis. Pada tahun 1963, ia
memberlakukan White Revolution, sebuah program
untuk memperbaiki kondisi kehidupan penduduk, yang menurutnya telah mengalami
banyak ketertinggalan, kebodohan, penyakit, kemiskinan, dan lain-lain.
Dalam rangka
menghilangkan kebodohan, Shah Reza Pahlevi memerintahkan berdirinya Badan
Pemberantasan Buta Huruf (Literacy
Corps) dan sekolah-sekolah yang mampu menampung semua anak, baik laki-laki
maupun perempuan. Dalam upaya menghilangkan kemiskinan, ia mendirikan Badan
Perluasan dan Pengembangan (Extention And Developmen Corps) untuk mengatasi
masalah kemiskinan pedesaan. Tim teknis yang terdiri atas para insinyur, ahli
pertanian, arsitek, dokter hewan, ahli pipa air dan gas, spesialis
irigasi, ahli ekonomi, sosiologi, dan lainnya, dibentuk untuk mengembangkan
lebih lanjut program Menteri Pertaian, Perusahaah, dan Ekonomi.
Shah Reza Pahlevi
mendirikan Bank Nasional dan Berbagai Sekolah Negeri di seluruh Negeri, untuk kemudian mencanangkan program Wajib Belajar. Universitas
Teheran didirikan, para perempuan pun dapat mendaftar
kuliah di sana meskipun jilbab sebelumnya telah dilarang. Pabrik dan jalur
kereta api antar kota, ribuan mil jalan darat, serta instalasi pelabuhan modern
di wilayah Teluk Persia dan Laut Kaspia pun dibangun. Rute
perjalanan menjadi aman, jaringan komunikasi dimodernisasi, dinas kepolisian juga dibentuk.
Afiliasinya dengan
negara Barat, terutama Amerika Serikat, dalam program White
Revolution tersebut dibarengi dengan perubahan mendasar bagi keyakinan mayoritas
penduduk Iran yang notabene Muslim Syi’ah. Shah Reza Pahlevi berupaya mengganti
peradilan agama yang telah berlaku lama dengan model peradilan Perancis yang
sekuler. Pada tahun 1935, kantor-kantor catatan sipil dibuka. Purdah atau cadar
khas penutup aurat wanita dihapus secara semena-mena. Kalender Hijriyah yang
oleh rakyat Iran telah dipakai jauh sebelumnya, diganti dengan kalender
kerajaan yang bersumber dari agama Mitraisme dan Kerajaan Cyrus. Kompetisi para Fuqaha dan mullah
dipersempit
dalam skala besar, lalu pada tahun 1962, Shah Reza Pahlevi mengumumkan sebuah
undang-undang peralihan bagi rakyat Iran yang isinya mengganti Al-Qur’an dengan
undang-undang baru sekuler. Tidak pelak lagi, kebijakan tersebut membuka
konfrontasi langsung dengan pihak ulama. Menghadapi ini, Shah Reza Pahlevi
melakukan penangkapan, sensor, memasukkan ke penjara, pengusiran, bahkan
eksekusi. Protes massal terjadi hampir setiap hari.
Tirani kekuasaan
otokritas Shah Reza Pahlevi ditumbangkan oleh people power, lalu bentuk
pemerintahannya berubah menjadi Republik Islam Iran, Jumhuriyah
Islamiyah, dengan slogan la syarqiyah wa la gharbiyah, jumhuriyah
Islamiyah (Tidak Timur ataupun Barat, tetapi Republik Islam). Setelah Imam
Khomaeni wafat pada tahub 1989, suksesi nasional dilakukan melalui pemilu.
Transisi kedua adalah ketika perang
dengan Irak selama hampir satu dekade setelah Revolusi Iran meletus. Akibat
dari perang ini adalah kerugian infrastruktur ekonomi dan sosial yang tidak bisa pulih dalam waktu singkat. Sistem pemerintahan Iran dibentuk atas
kepemimpinan pemerintah (wilayat al-amr) dan kepemimpinan
agama (imamah). Kepala
pemerintahan adalah presiden, sedangkan kepemimpinan agama berasal dari faqih
(wilayat al-faqih) yang diakui sebagai pemimpin oleh rakyat.
Sebesar 98,8% penduduk Iran menganut agama Islam,
91% di antaranya berafiliasi dengan Mazhab Syi’ah imamiyah, 0,8% penganut
Kristen, 0,2% Yahudi, 0,1% Zaratustra, dan 0,1 % beragama lain. Agama negara
Iran adalah Islam Mazhab Jakfari Dua Belas Imam (Ja’fariyah, Itsna Asy’ariyah). Adapun mazhab
lain, seperti Hanafi, Syafi’i, Maliki, Hambali, dan Zaidi dihormati sepenuhnya.
B.
Kondisi Demografi dan
Potensi Income Negara
Jumlah penduduk Iran 90% menganut paham Syiah,
sehinggga pendidikan Islam di Republik Islam Iran mengarah kepada Islam Syiah. Paham Syiah berteologikan
Muktazilah (Qadariyah) sehingga mereka mempunyai visi yang revolusioner dengan
menempatkan imam mereka sebagai pemimpin yang ma’sûm (terjaga dari kesalahan
atau dosa). Identitas
bangsa Iran saat ini dapat diuraikan sebagai berikut: hampir 66% rakyat Iran
berasal dari bangsa Persia, sedangkan yang 25% dari Turki, 5% dari Kurdi, dan
4% dari Arab. Suku terkenal di Iran adalah Klan Bakhtisri, Cossack, Qajar,
Turkaman,Syahsoon, Kurd, Afsyar, Sanjani, Gilak, dan lain-lain. Karakter
jasmaninya adalah tinggi-sedang, dengan mata dan alis berwarna hitam. Mata uang
Iran adalah rial, yang nilainya sama dengan seratus dinar. Ibu kotanya adalah
Teheran. Iran terdiri atas 24 provinsi, 195 kota, dan 498 distrik yang di awasi
oleh kepala provinsi, gubernur jendral, dan gubernur distrik. Bahasa resmi
bangsa Iran adalah Bahasa Persia. Itulah sebabnya urusan administrasi,
dokumentasi, dan komunikasi sehari-hari menggunakan bahasa Persia sementara
bahasa Arab yang merupakan bahasa Islam, diajarkan di semua tingkat sekolah
pada tiap jurusan. Kalender resmi pemerintah adalah kalender Syamsiah, dengan libur resmi mingguan pada hari jum’at. Meskipun begitu, kalender Qomariyah yang berdasarkan
peristiwa hijrah Nabi Muhammad s.a.w. juga populer dipakai di Iran. Bendera
Iran berwarna komposisi hijau, putih, merah, dengan lencana khusus yang
menggunakan kata Allahu Akbar.
Saat meletus Perang
Dunia II, Iran menyatakan negaranya netral. Namun, ketika Jermanmenyerang Rusia
dan tentara Sekutu memerlukan tersedianya jalur yang aman bagi tentara Rusia
lewat jalur lintas kereta api dari Teluk Persia ke arah Utara, maka mereka
menyerang dan menduduki Iran. Akibatnya, pada tahun 1942, Iran menyatakan
perang dengan Jerman. Setelah terjadi penarikan mundur tentara pendudukan, lalu
pusat pemerintahan dapat dikendalikan lagi. Iran berupaya merehabilitasi
kerugian ekonomi dan sosial, tetapi saat itu negara benar-benar tidak memiliki
dana. Untuk mengatasi hal itu dibukalah negosiasi dengan pihak Perusahaan
Minyak Anglo-Iran (Anglo- Iranian Oil Company) yang disepakati
secara bulat. Dicapai kesepakatan, yaitu bahwa konsorsium perusahaan minyak
dibentuk untuk mengeksploitasi dan memasarkan minyak Iran. Iran pun menjadi
salah satu negara produsen minyak terkemuka di dunia. Pada tahun 1968, produksi
minyak tahunan Iran mencapai satu miliar barel per hari, menempatkan Iran di
antara tiga negara pengekspor minyak terbesar di dunia.
Beberapa sumber ekonomi Iran adalah pertanian,
peternakan, perikanan, dan kerajinan tangan, permadani, jenis permadani Iran
memang terkenal halus dan berkualitas ekspor.
C.
Filsafat
pendidikan dan Orientasi Pendidikan
Adapun sistem pendidikannya
dapat diuraikan sebagai berikut.
1. Sekolah persiapan (taman kanak-kanak), dimulai pada usia 5 tahun.
2. Sekolah dasar, dimulai pada anak usia 7 tahun yang merupakan tahap awal
proses pendidikan. Pendidikan SD ini ditempuh selama 6 tahun.
3. Sekolah lanjutan pertama atau sekolah orientasi. Di sini proses
pendidikan berlangsung selama 3 tahun.
4. Sekolah lanjutan atas atau sekolah Sains Teoritis.
5. Pendidikan tinggi, yang ditempuh setelah menyelesaikan pendidikan
sekolah menengah atas dan lulus seleksi.
Pada tahun
1957, kementerian republik Islam Iran mengumumkan bahwa
tujuan pendidikan adalah:
1.
Pengembangan
fisik
2.
Pengembangan
social
3.
Pengembangan
intelektual
4.
Pengembangan
moral
5.
Pengembangan
estetika
Prioritas mereka adalah terjaminnya usaha membesarkan anak-anak dan
generasi muda sehingga menjadi muslim yang konsekuen dan mempnyai komitmen yang
tinggi terhadap agama Islam. Upaya pendidikan diarahkan pada penggnaan
al-qur’an, tradisi islam, dan konstitusi repblik Islam Iran sebagai dasar dalam
merumuskan tujuan dan sasaran pendidikan. Sasaran utama pendidikan adalah
pembangunan nasional, yang berdirmskan berdasar dari konstitusi dan laporan
dewan tertinggi perubahan dasar pendidikan yang ditunjuk oleh Dewan Tertinggi
Revolusi Kebudayaan Iran.
Pendidikan harus dikembangkan untuk meningkatakan produktivitas,
mewujudkan integrasi social, moral, dan spiritual dengan penekanan utama untuk
memperkuat dan mendorong keimanan terhadap Islam. Pendidikan juga harus
menekankan pentingnya peningkatan kalitas tenaga kerja dalam semua enis dan
level perekonomian, dan dengan demikian pendidikan harus dipandang sebagai
investasi untuk masa depan.
Masalah utama yang selama ini dan sampai sekarang dihadapi
pendidikan Iran adalah bagaimana merekonsiliasi antara nilai-nilai tradisional
dan pengembangan masyarakat berdasarkan ilmu pengetahan dan teknologi.
D.
Kebijakan
di bidang pendidikan agama
Waktu Shah Reza
Pahlevi berkuasa, hampir semua sarana pendidikan terpusat di kota. Penduduk
pedesaan sangat tidak beruntung dalam hal ini. Setelah Revolusi Islam, berbagai
pusat pemberantasan buta huruf didirikan di seluruh pelosok negara, terutama di
pedusunan. Pada tahun 1979, dilakukan gerakan melek huruf hingga menjangkau
sekitar tiga juta rakyat dengan lebih dari 167.000 kelas pemberantasan buta
huruf.
Mengingat revolusi
Iran berdasarkan nilai Islam, maka pada masa pasca revolusi banyak didirikan sekolah agama untuk mendidik siswa agar mampu
berasimilasi dengankebudayaan Islam. Banyak pelajar dan mahasiswa masuk ke
sekolah dan perguruan tinggi, terutama di pusat kota seperti Teheran, Qom, dan
Masyhad. Dibandingkan sebelum Revolusi, Iran Pasca revolusi banyak mengalami perubahan. Perubahan tersebut antara lain
tampak dalam hal kurikulum, buku pelajaran, kegiatan akademik, dan gerakan
melek huruf.
Revolusi yang terjadi pada 1979 tidak hanya dalam aspek pemerintahan,
tetapi juga dalam bidang pendidikan, yaitu islamisasi ilmu pengetahuan.
Setelah revolusi, sekolah-sekolah swasta
dinasionalisasi, semua siswa dipisahkan menurut jenis kelamin, buku pelajaran
yang mencerminkan ajaran Islam
dicetak. Banyak perguruan tinggi yang
ditutup dan dibuka kembali secara berangsur- angsur mulai 1982-1983 dengan
menggunakan kurikulum yang Islami (Islamisasi ilmu pengetahuan).
Pada 1980 dibentuk suatu komite revolusi kebudayaan yang bertugas mengawasi
nilai-nilai Islam dalam pendidikan. Lembaga penyedia buku teks pelajaran yang
anggotanya terdiri atas mayoritas ulama berhasil menghasilkan 3000 koleksi buku
pelajaran baru yang mencerminkan pandangan Islam. Proses pembelajaran dengan
paradigma islamisasi ilmu pengetahuan telah diperkenalkan ke dalam kelas utama
enam bulan setelah revolusi di Republik Islam Iran.
Pendidikan Islam di Iran terintegrasi dalam semua mata pelajaran yang diberikan
kepada peserta didik melalui nilai-nilai keislaman dalam semua materi
pelajaran. Dalam praktiknya di lapangan, pelaksanaannya diawasi oleh Komite
Revolusi Kebudayaan yang didirikan pada 1980. Materi pelajaran agama (religious education) diberikan selama dua
jam setiap minggu ditambah materi pelajaran tentang Alquran.
Bagi mereka yang berkeinginan mempelajari secara mendalam tentang ilmu
keislaman, dapat melanjutkan ke tingkat perguruan tinggi pada Fakultas Teologi
atau di universitas swasta setelah mereka lulus ujian masuk perguruan tinggi.
Terdapat universitas Islam swasta terbesar di Iran, yaitu Islamic Azad
University, di mana cabangnya tersebar di semua provinsi di Iran, dengan jumlah
mahasiswa mencapai 1,5 juta mahasiswa.
Di samping sistem pendidikan Islam formal, pendidikan Islam nonformal juga
diberikan di masjid atau maktab. Materi pembelajarannya adalah Alquran, logika,
bahasa Arab, dan gramatika (nahwu).
E.
Kebijakan
di bidang manajemen pendidikan formal
Berbeda dengan sistem pendidikan di Indonesia sekarang ini, pendidikan di
Iran masih bersifat sentralistik terdiri dari pendidikan dasar dan menengah
serta pendidikan tinggi. Pendidikan dasar dan menengah di bawah naungan
Departemen Pendidikan (ministry of education), sedangkan pendidikan tinggi di
bawah naungan dan pengawasan Departemen Ilmu dan Teknologi.
Undang-undang Dasar Republik Iran memberi penekanan
pada kewajiban pendidikan dan pengajaran. Itulah sebabnya pemerintah
menyediakan sarana cuma-cuma bagi para pemuda dan anaka-anak sampai tingkat sekolah menengah
pertama. Kementrian Pendidikan dan Pengajaran bertugas mengurusi anak-anak agar
mendapat pendidikan dasar hingga tamat SMP.
Jenjang pendidikan di Iran dimulai dari taman kanak-kanak untuk anak yang
berkisar umur 5-6 tahun, lama pendidikan satu tahun, di mana tahap ini bersifat
opsional (tidak diwajibkan). Pendidikan prasekolah pada umumnya diselenggarakan oleh
lembaga-lembaga swasta. Tujuan umum pendidikan awal ini adalah untuk mempersiapkan
anak-anak memasuki pendidikan formal. Kegiatan pada pendidikan prasekolah ini
antara lain permainan bersama, membaca cerita, bernyanyi, permainan aktivitas,
dan pekerjaan tangan yang perlengkapannya sangat sederhana seperti kertas,
papan tulis kertas, dan pena.
Pendidikan dasar (Dabestan) untuk anak berumur antara 6 tahun sampai dengan
11 tahun, jangka waktu pendidikan lima tahun, wajib diikuti oleh semua warga negara.
Pendidikan menengah/siklus orientasi (Rahnamayi) untuk anak berkisar antara
umur 11 tahun sampai dengan 14 tahun. Lama belajar 3 tahun, wajib diikuti oleh
setiap warga Negara.
Untuk tingkat SMA (Dabirestan), lama belajar 3 tahun, tidak diwajibkan bagi
setiap warga negara. Pada tingkat ini telah mengarah kepada keretampilan/teknis
dimana antara teori dan praktik untuk setiap program diseimbangkan. Untuk teori
terdiri atas matematika, fisika, ilmu-ilmu ekspremental, sastra, dan humaniora.
Sebelum masuk melanjutkan ke perguruan tinggi atau universitas, setiap
siswa diharuskan mengikuti persiapan masuk ke perguruan tinggi (Konkoor)
selama satu tahun. Setelah lulus
persiapan masuk perguruan tinggi, mahasiswa dapat melanjutkan ke program
perguruan tinggi dengan tahapan sebagai berikut:
a.
Teknik/vocational school (Fogh-e-Diplom atau Kardani) lama pendidikan dua
tahun.
b.
Univesitas/bachelor degree (Karsenase atau licence) lama pendidikan empat
tahun.
c.
Master degree (karsenase-ye Arsyad atau Fogh Lisence) lama pendidikan dua
tahun.
d.
Program doktor/PhD (Karsenasi-Arshad-napayvasteh atau Doktora) lama
pendidikan tiga tahun.
Khusus
fakultas kedokteran dan Sastra Parsi, di kampus-kampus di Iran, mahasiswanya
tidak perlu membayar biaya apapun. Semua harus digratiskan. Alasannya, jika
mahasiswa fakultas kedokteran harus membayar, dikhawatirkan setelah lulus akan
mencari kembalian uang yang telah dibayarkan sebelumnnya. Apalagi, sebagian
profesinya, uang itu dipungut dari orang sakit atau lagi kesusahan
Kalender pendidikan di Republik Islam Iran berlangsung selama 10 bulan dari
bulan septembar sampai dengan bulan Juni. Hari belajar sabtu sampai dengan
kamis. Untuk kurikulum pendidikan di negara Iran
dilaksanakan secara terpusat. Tetapi pada tahun 1970 ada usaha ke arah
perluasan partisipasi dalam proses penentuan isi dan penyiapan bahan pelajaran.
Panitia khusus dibentuk untuk melakukan pengkajian ulang atau review atas
rekomendasi yang diajukan panitia lokal dari daerah yang berbeda-beda dan oleh
para ahli. Di tingkat pendidikan tinggi, para dosen lah yang menentukan isi
mata kuliah.
F.
Dinamika
dalam pengembangan Kurikulum
1. Pendidikan
pra sekolah
Pada jenjang
pra sekolah murid diajarkan mengenai belajar bahsa, pengantar matematika, dan
konsep sains, lebih-lebih pada nilai-nilai agama dan kepercayaan. Selain itu
juga meliputi tentang kegiatan ketrampilan seperti kerajinan tangan,
menggunting, mancetak, menggambar, bercerita, bermain, dan berolahraga.
2.
Pedidikan dasar
Fokus kurikulum pendidikan dasar adalah pada pengembangan ketrampilan
dasar baca dan berhitung, studi lingkungan dalam tema fisik dan fenomena
social, dan pembelajaran agama. Semua mata pelajaran dan buku pelajaran untuk
sekolah dasar diputuskan dan disiapkan pada level pusat.
3.
Pendidikan menengah
a.
Pendidikan menengah rendah
Kelompok agama minoritas melakukan
pembelajaran khusus mereka dan terdapat daftar bacaan khusus untuk kelompok
sunni. Diwajibkan untuk lulus semua mata pelajaran pada jurusan yang berbeda.
Pembelajaran digunakan dengan bahasa Persia pada semua level. Untuk daerah
bilingual, maka diadakan kursus satu bulan untuk mengajarkan kunci-kunci konsep
bahasa sebelum tahun ajaran baru di mulai. Ujian dilakukan pada akhir kelas III
yang diadakan oleh level kabupaten dan propinsi.
b.
Pendidikan menengah atas
Sekolah menengah atas diperuntukkan bagi siswa yang telah lulus sekolah
menengah dasar. Mata pelajaran yang ditawarkan dikelompokkan dalam jurusan
sebagai berikut:
Jurusan akademik: tujuan jurusan ini adalah mempromosikan pengetahuan
umum dan budaya. Tedapat ujian akhir yang dikelola oleh tingkat nasional dan
bagi siwa yang lulus mendapat ijazah diploma.
Jurusan teknik dan pendidikan kejuruan: Jurusan ini terdiri dari tiga
bidang: teknik pertanian dan kejuruan. Sekarang terdapat 30 bidang pada
pendidikan teknik dan kejuruan (TVE). Siwa yang memenuhi kualifikasi pendidikan
TVE dapat juga masuk pada lembaga yang menawarkan program teknik atau
preuniversity dan mendapat sertifikat terampil pertama.
Jurusan kar-danesh (knowledge skill): Tiap kar-danesh mempunyai
silabi yang dikembangkan di bawah secretariat pendidikan menengah proses
pendidikan ini mencakup 400 ketrampilan, berbeda dengan jurusan yang lain.
Pendidikan ini bersifat berbasis kompetensi. Siswa yang beehasil dianugrahi
ijazah terampil tingkat II, dan diploma.
G.
Pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan
Sistem sekolah berada di bawah yurisdiksi kementerian pendidikan
dan pelatihan. Selain
sekolah, Kementerian ini juga memiliki tanggung jawab untuk beberapa pelatihan
guru dan beberapa lembaga teknis. Departemen Pendidikan mempekerjakan jumlah
tertinggi pegawai negeri sipil 42% dari total dan menerima 21% dari
anggaran nasional. Sebanyak 15.018.903 siswa telah bersekolah di sekolah dengan
87.024 kelas 485.186 di seluruh negeri pada tahun akademik 1990-1991. Dengan
rincian sebagai berikut: 509 sekolah untuk anak-anak cacat, 3.586 TK, 59.280
Sekolah Dasar, 15.580 Sekolah Menengah Pertama, 4.515 Sekolah Menengah Atas,
380 Sekolah Teknik, 405 Studi Bisnis dan sekolah-sekolah kejuruan, 64 Sekolah
Pertanian, 238 kota dan 182 guru sekolah dasar pedesaan ‘akademi pelatihan,
tujuh kejuruan dan profesional latihan guru dan 19 lembaga perguruan tinggi
teknologi. Ada juga 2.259 sekolah-sekolah pendidikan orang dewasa.
Kesejahteraan Guru Rata-rata gaji
guru terendah perbulan US$300 Gaji Guru untuk golongan Ia dengan masa kerja 0
tahun Rp.1.040.000,- dan Pegawai Golongan IV a dengan masa kerja 32 tahun
sebesar Rp 2.880.800 dan Program sertifikasi Guru untuk guru profesional
Prestasi yg dicapai Kemajuan
dibidang Nuklir, Aerospace dengan meluncurkan roket Misil, penemuan Obat
HIV/AIDS - Desain kapal pesawat terbang. Kondisi stabilitas nasional
Mendapatkan tekanan dari DuniaInternasional dalam bidang ekonomi dengan
lahirnya Resolui DKPBB Nomor 1737 Stabil dan aman. Anggaran Pendidikan
Pemerintah menganggarkan hampir 40% APBN untuk pendidikan Pemerintah
menganggarkan untuk pendidikan 20% dari Anggaran APBN (belum terealisasi
sepenuhnya).
H.
Pembiayaan pendidikan
Anggaran kementrian pendidikan pada tahun 1996 adalah 6.130 miliyar
riyal (RI), merupakan 3,8% dari anggaran belanja Negara. Anggaran yang
disetujui adalah RI 5.455,6 miliyar riyal, tetapi untuk menyediakan dana
talangan bagi kementrian pendidikan, bebrapa tambahan tambahan dana telah di
alokasikan dan anggaran pendidikan bertambah menjadi RI 6.130 miliyar riyal. Selain itu, untuk meningkatkan anggaran, beberapa
kesepakatan telah disetujui selama dua tahun terakhir untuk memberikan sumber
dana baru bagi kementrian pendidikan.
Pada tahun 2003, total pembiayaan pendidikan (termasuk pendidikan
dasar hingga prauniversitas) sejumlah RI 39, 880 miliyar riyal atau 12% dari
total anggaran belanja Negara pada tahun 2001.
Pendidikan di Iran didanai oleh pemerintah. Walaupun terdapat
sekolah-sekolah swasta, pemerintah tetap memberikan subsidi atau subsidi guru
dan staf, walaupun sumbangan dari orangtua siswa juga ada untuk keperluan
pemeliharaan sekolah (maintenance). Biaya untuk uang sekolah pada sekolah
swasta tidak terlalu tinggi.
Konsititusi Republik Islam Iran menggariskan kerangka dasar pengembangan
pendidikan. Pasal 3 menyatakan bahwa pemerintah bertanggung jawab menyediakan
pendidikan yang gratis sampai pendidikan tingkat menengah bagi semua penduduk
Iran. Hal yang sa ma di tegaskan lagi pada Pasal 30, yakni pemerintah Iran
berkewajiban memberikan pendidikan yang gratis dan selanjutnya mempasilitasi
akses ke pendidikan tinggi.
BAB III
KESIMPULAN
Republik Islam
Iran merupakan sebuah negara yang terletak di Timur Tengah belahan utara Bumi,
antara 25 derajat dan 40 derajat garis Lintang serta 44 derajat dan 63 derajat
Garis Bujur Greenwich. Negara ini meliputi area seluas 1.648.195 dan merupakan negara terluas ke-16 di dunia.
Beberapa sumber ekonomi Iran adalah pertanian, peternakan, perikanan,
dan kerajinan tangan, permadani, jenis permadani Iran memang terkenal halus dan
berkualitas ekspor.
Pendidikan dasar (Dabestan) untuk anak berumur antara 6 tahun sampai dengan
11 tahun, jangka waktu pendidikan lima tahun, wajib diikuti oleh semua warga negara. Pendidikan
menengah/siklus orientasi (Rahnamayi) untuk anak berkisar antara umur 11 tahun
sampai dengan 14 tahun. Lama belajar 3 tahun, wajib diikuti oleh setiap warga
Negara. Untuk tingkat SMA (Dabirestan), lama belajar 3 tahun,
tidak diwajibkan bagi setiap warga negara. Jenjang pendidikan di Iran dimulai
dari taman kanak-kanak untuk anak yang berkisar umur 5-6 tahun, lama pendidikan
satu tahun,
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 1994. Ensiklopedi
Islam. Jakarta: PT Iktiar Baru Van Hoeve
Rachman
Assegaf, Abd. 2003. Internasionalisasi
Pendidikan. Yogyakarta: Gama
Media
Http://Nasrikurnialloh.Blogspot.Com/2011/04/Pembaharuan-Pendidikan-Dan-Perkembangan.Html,
http://nasrikurnialloh.blogspot.com/2011/04/pembaharuan-pendidikan-dan-perkembangan.html, diakses pada 15 Maret 2015 pukul. 16.45
wib