1. Potret Sistem Pemerintahan
Sistem
pemerintahan yang bersifat desentralisasi semenjak tahun 1979, telah
memperbesar kekuasaan gubernur sebagai wakil presiden di daerah, dan ini telah
mendorong keterlibatan masyarakat lebih besar dalam pembuatan keputusan yang
berkaitan dengan priorits sosio ekonomi masyarakat lapisan bawah.
Republik arab
mesir mempunyai Dewan Perwakilan Rakyat yang terdiri dari 458 anggota terpilih,
10 orang diantaranya ditunjuk oleh Presiden. Kira-kira 50% anggota DPR Mesir
yang terpilih berasal dari rakyat tani dan buruh. Mesir juga mempunyai ”dewan
konsultatif ” dan sebuah badan yang diikenal dengan “Dewan Khusus Nasional” (National
Specialized Councils) yang berfungsi membantu Presiden. Mesir dibagi dalam
26 “governorat” yang masing-masingnya dikepalai oleh seorang gubernur yang
diangkat oleh Presiden. Menurut Undang-undang No. 43 Tahun 1979, governorat
mempunyai fungsi administratif yang penting dalam bidang pendidikan, kesehatan,
perumahan, pertanian, irigasi, transformasi dan lain-lain.
2. Kondisi Demografi dan Potensi Income Negara
Luas wilayah
negara Mesir adalah 1.315.498 KM persegi dengan posisiyang sangat strategis.
Mesir terletak diperbatasan antara dua benua Asia dan benua Afrika, serta
menjadi pintu masuk bagi kedua benua tersebut. Mayoritas wilayah Mesir terletak
di benua Afrika dan sebagian kecilnya terletak di benua Asia, yaitu wilayah
Sinai yang dalamnya terdapat Gunung Tursina, tempat Nabi Musa a.s. menerima
wahyu.
Di sebelah
utara Mesir terdapat laut Meditarinian (Laut Tengah) dan di sebelah timur
terdapat Laut Merah. Kedua laut ini dipertemukan dengan Terusan Zuez . di
sebelah barat, Mesir berbatasan dengan Libya, di sebelah selatan berbatasan
dengan Sudan, dan di sebelah timur berbatasan dengan Palestina dan Israel.
Topografi
daerah Mesir berbentuk padang pasir dii bagian barat dan timur serta lembah
sungai Nil dan deltanya. Padang pasir barat yang mencakup 68% daratan Mesir
merupakan daerah tanah tandus kering, yang ditutupi oleh dataran pasir yang
sangat luas, bukit-bukit pasir yang berpindah-pindah karena anginn, dan
lembah-lembah dalam yang luas. Sebagian lembah-lembah itu ialah Lembah Qattara,
Siwa, dan Faium berada dibawah permukaan laut.
Padang pasir
timur, yang juga dikenal dengan nama Padang Pasir Arab, merupakan dataran
tinggi atau plato yang terbagi-bagi atas lembah-lembah dalam, mencakup 22 %
dataran Mesir. Daerah-daerah yang didiami penduduk terutama daerah lembah dan
delta Nil, yang luasnya hanya 4% dari luas daratan. Selain lembah dan delta
Nil, daerah yang didiami penduduk ialah daerah sepanjang Terusan Suez dan
pantai Laut Merah, Laut Mediteranian, dan teluk Aqaba.
Seperti yang
dilansir dalam media, Mesir merupakan negara Arab paling banyak penduduknya sekitar 74 juta orang. Hampir seluruh
populasi terpusat di sepanjang Sungai
Nil, terutama Iskandariyah dan Kairo, dan sepanjang Delta Nil dan dekat Terusan
Suez. Hampir 90%
dari populasinya adalah pemeluk Islam dan sisanya Kristen (terutama denominasi Coptic).
Penduduk Mesir hampir homogenous. Pengaruh Mediterania (seperti Arab dan Italia) dan Arab muncul di utara, dan ada
beberapa penduduk asli hitam di selatan. Banyak teori telah diusulkan mengenai
asal usul orang Mesir, namun tidak ada yang konklusif, dan yang paling banyak
diterima adalah masyarakat Mesir merupakan campuran dari orang Afrika Timur dan
Asiatik yang pindah ke lembah Nil setelah zaman es. Orang Mesir menggunakan bahasa dari keluarga Afro-Asiatik (sebelumnya dikenal sebagai Hamito-semitic).
Tanah para
Fir’aun dan piramid merupakan sebutan yang tepat bagi Mesir. Itulah sebabnya
Mesir menjadi salah satu kota kunjungan
pariwisata terbesar di wilayah Arab selain Makkah yang ramai karena kunjungan
jamaah hajnya.
Disamping
memiliki potensi periwisata, Mesir juga tergolong negara Arab yang subur. Tidak
seperti gambaran negara Timur Tengah pada umumnya, yakni penuh padang pasir dan
sahara, Sungai Nil yang mengalir sepanjang jalur Mesir menyuburkan tanah
pertanian, seolah menylap gurun yang gersang menjadi padang rumput yang hijau.
Diantara hasil pertaniannya adalah kurma dan gandum. Bahkan, kurma itu
dibudidayakan untuk ekspor ke luar negeri., yang meningkat konsumsinyatiap
menjelang Ramadhan.
Letak
geografisnya cukup kondusif bagi jalur perdagangan diantara negara-negara di
Timur Tengah. Meskipun tidak sebesar Arab Saudi dalam hal sumber minyak, Mesir
termasuk pengekspor minyak dalam jumlah besar ke Eropa.
3. Filsafat Pendidikan dan Orientasi Pendidikan
Sejak masa
pemerintahan dinasti Fatimiyah, Mesir khususnya Kairo telah menjadi pusat
intelektual Muslim dan kegiatan ilmiah lainnya. Kecenderungan para khalifah
Fatimiyah untuk mengembangkan ilmu pengetahuan terlihat dari zaman Al-Muiz.
Usaha yang mereka lakuakan adalah menyebarkan pada da’i untuk melakukan dakwah
yang disampaikan dengan tujuan untuk menyampaikan dokrin agama dan menghimbau
rakyat untuk berpendidikan tinggi.
Keterbukaan
pada pemikiran filsafat Yunani membawa pencapaian ilmiah yang tertinggi di
bawah pemerintahan dinasti Fatimiyah. Mereka mengembangkan sebuah risalat yaitu
Risalat Ikhwanus Safa, yang bertujuan untuk memperlihatkan bagaimana
cara memperoleh kebahagiaan di dunia dan masa yang akan datang.
Pada masa
khalifah Al-Aziz semangat intelektual dan pengembangan kualitas pemikiran,
orang Mesir mampu mengungguli negara lainnya. Al-Aziz mencoba merubah fungsi
masjid Al-Azhar yang dibangun oleh Jauhar menjadi sebuah Universitas pertama di
Mesir, yang merupakan waqaf dari Al-Aziz sendiri.
Awalnya lembaga
pendidikan Al-Azhar adalah pusat penyebaran paham Syiah. Namun, sejak
Shalahuddin Al-Ayyubi berkuasa di Mesir pada tahun 1771 M, Kurikulum pendidikan
Al-Azhar pun diubah dari paham Syiah menjadi paham Sunni.
Selain
Al-Azhar, di Mesir terdapat beberapa Univarsitas lain yaitu University of
Cairo (1948), Alexandria University (1942), Ein al-Syams
University (1950), Assuit University (1958) dan lainnya.
Seiring
dengan medernisasi pendidikan terus
dilakukan oleh Mesir. Berbagai peraturan dan perundang-undangan dibuat untuk
mengintegrasikan jenis dan sistem persekolahan yang semula otonom menjadi
sistem pendidikan nasional. Menurut perundang-undangan Mesir, sistem
persekolahan mengikuti pola 6-3-3-4 tahun, yakni 6 tahun disekolah dasar, 3
tahun disekolah persiapan, 3 tahun sekolah menegah dan 4 tahun di Universitas.
Usia wajib belajar berlaku pada penddikan dasar 6 tahun, dari usia 6 sampai 12
tahun. Sekoalh persiapan atau Preparatori Stage yang berlangsung selama
3 tahun dan merupakan sekolh umum dilaksanakan tanpa adanya penjurusan.
Sementara itu, sekolah menengah atau General condary Stage merupakan
sekolah umum untuk persiapan ke perguruan tinggi.
4. Kebijakan Dibidang Pendidikan Agama
Muhammad Abduh
tercatat sebagai pembaharu pendidikan di Mesir, terutama untuk skop lembaga
pendidikan tradisional dan keagamaan, yakni Al-Ahzar. Menurut Abduh,
pembaharuan pendidikan di Al-Azhar akan mem pengaruhi Dunia Islam, mengingat
Al-Ahzar merupakan Universitas Islam
internasinal yang bukan saja dikunjungi para pelajar muslim dari seluruh
dunia, yang ketika mereka kembali ke negara asal membawa ide pembaharuan.
Berpijak dari pola pikir demikian, Abduh menghendaki dimasukkannnya beberapa
disiplin ilmu modern (al-ulumul al-aqliyah) dalam kurikulum Al-Azhar,
seperti fisika, ilmu pasti, filsafat, sosiologi, dan sejarah. Begitu pula
sebaliknya, ia menghendaki dimasukkannya pendidikan agama yang lebih intensif.
Sepertinya, Abduh berupaya mengintegrasikan ilmu modern dengan agama. Dengan
masuknya ilmu aodern di Al-Azhar, lalu memperkuat agama di sekolah-sekolah
pemerintah, menurut Abduh, dikotomi ilmu dan jurang pemisah antara ulama dan
ilmuwan modern dapat diperkecil.
5. Kebijakan Dibidang Manajemen Pendidikan Formal.
Kementrian
Pendidikan bertanggung jawab atas segala sesuatu untuk menjamin terselengaranya
operasional sekolah dengan efisien, mulai dari pendidikan presekolah sampai
pendidikan tinggi.
Kementrian Pendidikan disusun dengan organisasi pengelolaan
pendidikan sebagai berikut :
1)
Kantor Dupeti Mentri . Bagian ini menyupervisi :
·
Hubungan kebudayaan dengan pihak luar
·
Perencanaan pendidikan dan tindak lanjutnya
·
Hubungan masyarakat
·
Statistik
·
Masalahmasalah direktorat
·
Koordinasi tugas-tugas supervisi
2)
Bagian Perkantoran Menteri. Tugasnya antara lain :
·
Penghubung dengan Dewan Perwakilan Rakyat
·
Pusat teknik
·
Kentor keamanan
·
Sekretarian umun dewan-dewan tertinggi negara
·
Seksi kesekretariatan
3)
Bagian Pendidikan Dasar. Kantor ini bertugas :
·
Mengawasi pendidikan dasar
·
Persiapan guru
·
Pendidikan bagi orang dewasa
·
Literasi
4)
Bagian Pendidikan Persiapan dan Pendidikan Menengah. Bertanggung
jawab atas :
·
Pengawasan kedua sektor pendidikan persiapan dan pendidikan
menengah
·
Koordinasi administrasi
5)
Bagian Pendidikan Teknik. Kantor ini bertanggung jawab :
·
Mengawasi pendidikan industri
·
Mengawasi pendidikan perdagangan
·
Mengawasi peralatan teknik
·
Mengawasi koordinasi administrasi
6)
Bagian Pelayanan Pendidikan. Bagian ini bertanggung jawab :
·
Mengawasi akadeni-akademi militer
·
Mengawasi pendidikan jasmani
·
Mengawasi pendidikan sosial
·
Mengawasi hubungan keluar
·
Mengawasi ujian
·
Mengawasi koordinasi administrasi
7)
Bagian Pelayanan Umum. Kantor ini bertanggung jawab :
·
Mengawasi metode pendidikan
·
Mengawasi makanan
·
Mengawasi soal-soal hukum
·
Mengawasi masalah-masalah kantor
8)
Bagian pengembangan Administrasi. Kantor ini bertugas :
·
Mengawasi organisasi
·
Mengawasi pelatihan
·
Mengawasi personalia
9)
Bagian administrasi dan soasoal keuangan
Mentri
bersidang dalam waktu-waktu tertentu dengan dewan-dewan yang berada dibawah
kesekekretariatan da sejumlah dewan-dewan lain. Mentri juga memimpin sidang
Dewan Tertinggi Universitas yang bertanggung jawab atas perencanaan dan
pembuatan kebijakan.
6. Dinamika dalam Pengembangan Kurikulum
Sejarahnya,
Muhammad Ali Pasya seorang keturunan Turki yang merupakan peletak dasar
pendidikan modern di Mesir. Ia mempunyai pandangan bahwa Mesir dapat menjadi
negara maju apabila mampu mengadopsi dan memasukkan sistem dan kurikulum
pendidikan Barat.
Di Mesir, garis
besar kurikulum ditentukan oleh sebuah tim. Tim kurikulum ini dterdiri dari
konsultan, superversior, para ahli, para profesor pendidikan, dan guru-guru
yang berpengalaman. Adapun Pusat Pendidikan Nasional bertanggung jawab
mengumpulkan informasi mengenai materi pengajaran berdasarkan kurikulum dan
implementasinya di lapangan.
Pemerintah
Mesir sangat gigih mendorong lebih banyak pengajaran bahasa asing terutama
bahasa inggris dengan visi pendidikan global.Bahasa asing di ajarkan pada sekolah menengah dan kadang-kadang juga
mulai diajarkan pada sekolah-sekolah dasar swasta. Pelajaran bahasa asing
merupakan keharusan di sekolah, dan bahasa Inggris, Prancis dan Jerman
merupakan tiga bahasa asing yang banyak di pilih.
Pada mumnya,
sekolah dan masing-masing guru mempunyai kebebasan yang agak luas dalam memilih
materi pelajaran.
7.
Pengembangan Pendidikan dan Tenaga Pendidikan
Dalam salah satu
pemberitaan media menyebutkan, Kamaruddin (Dirjen Pendidikan Islam) mengatakan,
bahwa kerjasama dengan negeri Piramid itu akan dijalin. Namun, Kamaruddin
mengaku prihatin dengan kondisi politik di sana. Di samping itu,
mengambil program doktor di Mesir juga tidak mudah, bagi dosen Perguruan
Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) yang kebetulan S2 nya tidak di negara-negara
Arab.
Sistem pendidikan
Mesir mengalami benyak kelemahan, di antaranya, kekurangan guru yang memenuhi
kualifikasi, program-program yang tidak mencukupi jumlahnya, tingginya tingkat
putus sekolah (dropouts), gedung-gedung sekolah yang tidak cukup
jumlahnya , dan rasio murid-murid yang masih tinggi. Disamping itu,
pengangguran cenderung meningkat yang dialami oleh lulusan pendidikan menengah
dan perguruan tinggi.
Upaya negera
Mesir untuk memperoleh manfaat kemajuan teknologi dunia sering menjadi
berantakan karena masih banyaknya rakyat yang buta huruf. Masalah ini
mengandung bnyak dimensi, antar lain, sumber daya, gedung, bantuan untuk
guru-guru, kurikulum dan sebagainya.
Pendidikan juga
menghadapi kenyataan bahwa guru tak lebih menyampaikan informasi, dan murid
sebagai penerima informasi yang pasif.
Seharusnya murid, siswa, dan mahasiswa dikembangkan menjadi
pribadi-pribadi yang positif, mandiri yang mampu berpikir kreatif dan efektif.
8. Pembiayaan Pendidikan
Peningkatan
jumlah guru dan sekolah, perbaikan peralatan dan kenaikan harga (termasuk
kenaikan gaji) telah menyebabkan kenaikan belanja pendidikan. 23 juta pound
mesir (US$77 juta) yang dianggarkan pada tahun 1952 naik menjadi E126 juta
pound (US$420 juta) tahun 1969. Pada periode yang sama investasi masyarakat
pada pendidikan meningkat dari E2,5 juta pound (US$8,4 juta) menjadi E33,3 juta
pound (US$111,2 juta). Sesudah tahun 1970, alokasi dana untuk pendidikan mulai
meningkat dengan jumlah yang lebih besar dibandingkan alokasi sebelumnya.
Mesir menerima
bantuan dari Bank Dunia, UNICEF, UNESCO dan negara-negara sahabat seperti
Amerika Serikat, German, Kerajaan Inggris (UK) dan negara-negara Arab. Walaupun
jumlah bantuan itu cukup itu cukup besar, namun masih banyak lagi yang harus
dicapai dalam bidang pendidikan, terutama dalam meningkatkan efisiensi
manajemen dan belanja pendidikan.
Sistem
pendidikan saat ini mempertimbangkan sekolah persiapan (sekolah menengah pertama)
sebagai jenjang terakhir untuk wajib belajar. Ini berarti peningkatan biaya.
Gaji guru-guru pada semua level pendidikan telah naik begitu besar antara tahun
1981 dan 1988 dibandingkan kenaikan sebelumnya.
Sejak perluasan
bebas wajib belajar hukum pada tahun 1981 maka diadakan peraturan baru yang
isinya kurang lebih yaitu bebas biaya wajib belajar bagi sekolah persiapan atau
sekolah dasar. Sedangkan untuk perguruan tinggi atau pasca pendidikan sekunder
negeri, hanya membayar biaya pendaftaran saja.
Perguruan
tinggi swasta di mesir juga menerima dana negara dan tidak hanya tergantung
pada sumber daya mereka yaitu dari yayasan dan masyarakat. Namun uang sekolah
dan biaya lain-lain untuk pendidikan relatif mahal jika dibandingkan dengan
sekolah negeri, yaitu mulai dari $ 2000.
Perguruan
tinggi swasta di mesir juga mnerima dana negara dan tidak hanya tergantung pada
sumber daya mereka yaitu dari yayasan dan masyarakat. Namun uang sekolah dan
biaya lain-lain untuk pendidikan relatif mahal jika dibandingkan dengan sekolah
negeri, yaitu mulai dari $ 11.000 per semester.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Mesir , (diakses pada tanggal 08 Maret
2015, pukul 12:27 WIB)